Ricky Perdana Akui Lalai sebagai Orang Tua, Pasca Anak Jatuh dari Lantai 2 Rumah

Aktor Ricky Perdana- Ist/Jambi Independent-Jambi Independent
JAKARTA - Aktor Ricky Perdana buka suara terkait insiden mengejutkan yang menimpa anaknya, yang jatuh dari lantai dua rumah dan mengalami retak pada tulang tangan. Ia mengaku tak ingin menyalahkan siapa pun dan justru merasa bersalah sebagai orang tua.
Dalam pernyataannya di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Ricky menyebut kejadian itu sebagai musibah yang tak terduga, dan ia sepenuhnya bertanggung jawab.
“Saya enggak mau salahin istri, enggak mau salahin Mbak (ART). Ini salah saya, karena saya yang diberi amanah menjaga keluarga, menjaga anak,” ujar Ricky, menahan emosi.
Menurut Ricky, kejadian itu terjadi begitu cepat dan membuatnya sangat terpukul. Ia bahkan mengaku sempat syok hingga tak mampu berkata-kata saat mendengar anaknya terjatuh dari ketinggian sekitar 3,5 meter.
BACA JUGA:Benni Setiawan: Bertambahnya Layar Tanda Kualitas Film Indonesia Meningkat
BACA JUGA:Nikita Mirzani Dibentak Hakim, Cekcok dengan Jaksa di Sidang TPPU
“Rasanya seperti nyawa hilang. Enggak bisa mikir, hanya bisa mengucap istighfar. Syok banget,” katanya.
Setelah berhasil menenangkan diri, Ricky segera membawa anaknya ke rumah sakit, meskipun sempat menghadapi berbagai kendala di perjalanan.
“Istri saya sudah panik, nangis. Saya langsung bilang, ‘Udah, bawa ke dokter’. Tapi jalanan macet, banjir, ada pohon tumbang di daerah Pondok Labu,” kenangnya.
Sesampainya di rumah sakit, anak Ricky langsung mendapatkan penanganan medis, termasuk pemeriksaan MRI untuk memastikan kondisi keseluruhan.
“Begitu istri keluar dari ruang periksa, saya langsung tanya. Alhamdulillah, enggak ada cedera di kepala, hanya tangan kiri yang retak,” jelasnya dengan rasa syukur.
Ricky mengatakan bahwa insiden ini menjadi pelajaran besar bagi dirinya dan berharap tak ada orang tua lain yang mengalami hal serupa. Ia juga mengimbau para orang tua untuk lebih hadir dan waspada dalam mengawasi anak, tak sepenuhnya bergantung pada pengasuh.
“Kita enggak pernah tahu kapan musibah datang. Yang kita pikir sudah aman, ternyata masih bisa kecolongan. Jadi tolong, sempatkan waktu dan perhatian buat anak-anak,” pesannya. (*)