Benni Setiawan: Bertambahnya Layar Tanda Kualitas Film Indonesia Meningkat

Sutradara dan penulis skenario Benni Setiawan (kedua kiri) saat ditemui di acara gala perdana filmnya "Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih" di Jakarta.- Ist/Jambi Independent-Jambi Independent
JAKARTA - Sutradara sekaligus penulis skenario Benni Setiawan menilai peningkatan jumlah layar bioskop untuk film Indonesia merupakan indikator membaiknya kualitas sinema nasional.
Menurutnya, langkah sejumlah jaringan bioskop, termasuk 21 Cineplex, yang memberi ruang lebih besar bagi film lokal, menunjukkan bahwa karya para sineas Tanah Air semakin mendapat tempat di hati penonton.
“Kepercayaan yang diberikan bioskop terhadap film-film kita, seperti terlihat dari jumlah layar yang bertambah, adalah bukti bahwa kualitas produksi kita makin diakui. Film seperti Sore: Istri dari Masa Depan bahkan berpotensi menyaingi film Hollywood,” kata Benni saat ditemui dalam gala premiere film terbarunya Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih, Rabu (17/9) malam di Jakarta.
Benni menekankan, tanggung jawab kini berada di tangan para pembuat film untuk terus menjaga kualitas dan konsistensi karya.
BACA JUGA:Nikita Mirzani Dibentak Hakim, Cekcok dengan Jaksa di Sidang TPPU
BACA JUGA:Banggar DPR dan Pemerintah Setujui Postur Terbaru RAPBN 2026
Ia juga membandingkan situasi saat ini dengan era 2010–2014, ketika distribusi layar bioskop bagi film Indonesia masih sangat terbatas. Kini, menurutnya, pembagian layar sudah lebih proporsional, meski masih ada ruang untuk perbaikan.
“Jumlah penonton memang meningkat, tapi masih jauh dari potensi yang seharusnya. Dengan populasi lebih dari 281 juta jiwa, angka 10 juta penonton itu belum ideal,” ujar Benni.
Lebih lanjut, ia mendorong adanya dukungan lebih konkret dari pemerintah terhadap industri perfilman, sebagaimana yang dilakukan Korea Selatan dalam menjadikan film sebagai bagian dari strategi budaya nasional.
Salah satu kendala yang masih sering dihadapi sineas, kata Benni, adalah kesulitan dalam mengakses lokasi syuting, terutama di tempat-tempat yang dikelola pemerintah.
Selain itu, Benni juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas negara melalui proyek koproduksi internasional sebagai langkah memperluas jaringan dan memperkenalkan film Indonesia ke pasar global.
“Kerja sama produksi dengan pihak luar tentu sangat penting untuk membuka peluang lebih besar,” pungkasnya. (*)