IPAL Sijenjang Dinilai Layak Jadi Model Nasional, Walikota Minta Dukungan Operasional

Reporter: Rizal Zebua |

Editor: Jennifer Agustia |

Selasa , 23 Sep 2025 - 19:38

IPAL: Walikota Jambi, Maulana saat mendampingi anggota DPR RI meninjau lokasi IPAL.-RIZAL ZEBUA/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAMBI - Wali Kota Jambi, Maulana, menegaskan perlunya dukungan nyata dari pemerintah pusat, untuk memperkuat infrastruktur dasar pengelolaan lingkungan di daerahnya.

Hal ini disampaikannya saat menerima kunjungan kerja Komisi XII DPR RI ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal Sijenjang, Senin (22/9).

Dalam kunjungan yang turut dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Putri Zulkifli Hasan dan jajaran, Wali Kota Maulana mengungkapkan dua tantangan besar yang tengah dihadapi Kota Jambi, pengolahan limbah cair dan pengelolaan sampah padat.

Salah satu isu utama yang disorot Maulana adalah, keterbatasan armada pengangkut sampah.

Dengan produksi sampah harian yang hampir menyentuh 500 ton, Pemkot Jambi hanya memiliki 68 unit dumtruck, banyak di antaranya dalam kondisi tua dan tidak layak operasi.

“Tambahan 10 unit dari APBD tahun ini belum cukup. Idealnya kami butuh 30 armada baru agar sistem pengangkutan bisa berjalan efektif,” ujarnya.

Kondisi ini, menurut Maulana, berisiko menghambat upaya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kota. Ia pun berharap ada alokasi anggaran dari pemerintah pusat untuk menutupi kekurangan tersebut.

Sementara itu, dalam kunjungan ke IPAL Komunal Sijenjang, para anggota DPR RI memberikan apresiasi terhadap teknologi pengolahan limbah cair yang digunakan.

IPAL ini telah berhasil mengolah limbah domestik menjadi air yang aman digunakan kembali, seperti untuk penyiraman taman.

Putri Zulkifli Hasan menyebut fasilitas ini sebagai contoh baik pengelolaan limbah ramah lingkungan di tingkat daerah.

Namun, ia juga mengingatkan pentingnya konsistensi dukungan anggaran untuk operasional dan pemeliharaan.

Selain IPAL, Pemkot Jambi juga tengah memperkuat pengelolaan sampah padat melalui penerapan sanitary landfill di TPA Talang Gulo.

ipal sijenjang dinilai layak jadi model nasional, walikota minta dukungan operasional                            jambi - wali kota jambi, maulana, menegaskan perlunya dukungan nyata dari pemerintah pusat, untuk memperkuat infrastruktur dasar pengelolaan lingkungan di daerahnya.
hal ini disampaikannya saat menerima kunjungan kerja komisi xii dpr ri ke instalasi pengolahan air limbah (ipal) komunal sijenjang, senin (22/9).
dalam kunjungan yang turut dihadiri oleh wakil ketua komisi xii dpr ri putri zulkifli hasan dan jajaran, wali kota maulana mengungkapkan dua tantangan besar yang tengah dihadapi kota jambi, pengolahan limbah cair dan pengelolaan sampah padat.
salah satu isu utama yang disorot maulana adalah, keterbatasan armada pengangkut sampah. 
baca juga:kpu situbondo lakukan ''coktas'' pastikan data pemilih berkualitas
baca juga:kpu kenalkan edukasi demokrasi sejak dini ke pelajar di kabupaten gorontalo 
dengan produksi sampah harian yang hampir menyentuh 500 ton, pemkot jambi hanya memiliki 68 unit dumtruck, banyak di antaranya dalam kondisi tua dan tidak layak operasi.
“tambahan 10 unit dari apbd tahun ini belum cukup. idealnya kami butuh 30 armada baru agar sistem pengangkutan bisa berjalan efektif,” ujarnya.
kondisi ini, menurut maulana, berisiko menghambat upaya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kota. ia pun berharap ada alokasi anggaran dari pemerintah pusat untuk menutupi kekurangan tersebut.
sementara itu, dalam kunjungan ke ipal komunal sijenjang, para anggota dpr ri memberikan apresiasi terhadap teknologi pengolahan limbah cair yang digunakan.
ipal ini telah berhasil mengolah limbah domestik menjadi air yang aman digunakan kembali, seperti untuk penyiraman taman.
putri zulkifli hasan menyebut fasilitas ini sebagai contoh baik pengelolaan limbah ramah lingkungan di tingkat daerah. 
namun, ia juga mengingatkan pentingnya konsistensi dukungan anggaran untuk operasional dan pemeliharaan.
selain ipal, pemkot jambi juga tengah memperkuat pengelolaan sampah padat melalui penerapan sanitary landfill di tpa talang gulo. 
di tingkat rumah tangga, program “kampung bahagia” menjadi salah satu inisiatif baru yang mengedepankan sistem pengelolaan tertutup dan edukasi warga soal daur ulang.
“dukungan legislatif sangat kami butuhkan, bukan hanya dalam bentuk apresiasi, tapi juga realisasi anggaran yang menyentuh langsung kebutuhan daerah,” kata maulana.
maka dari itu, maulana berharap kunjungan kerja ini  menjadi langkah awal untuk mendorong sinergi antara pusat dan daerah dalam memperkuat sistem pengelolaan lingkungan secara terpadu di kota jambi. (zen/enn)