Waspadai Dampak Cuaca Ekstrem di Masa Pancaroba, BPBD Batang Hari Kirim Surat Imbauan ke Seluruh Desa
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batang Hari Sholihin. -Ist/Jambi Independent-Jambi Independent
MUARABULIAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi selama masa peralihan musim atau pancaroba, dari kemarau menuju musim hujan.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Batang Hari, Sholihin, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima informasi dari BMKG terkait perubahan cuaca yang berpotensi memicu berbagai bencana, seperti tanah longsor, hujan lebat mendadak, angin kencang, hingga petir.
“Kami sudah mengirimkan surat imbauan ke seluruh desa dan kelurahan di Batang Hari agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap cuaca ekstrem,” kata Sholihin di Muara Bulian, Rabu (24/9).
84 Desa Berisiko Longsor
Data BPBD mencatat, terdapat 84 desa di wilayah Kabupaten Batang Hari yang masuk dalam kategori rawan longsor, khususnya yang berada di sepanjang aliran Sungai Batang Hari.
Sholihin menjelaskan, wilayah permukiman yang berada dekat tebing atau bantaran sungai memiliki risiko tinggi saat curah hujan meningkat, terutama di tengah cuaca yang tidak menentu seperti saat ini.
“Kami mengimbau warga yang tinggal di sekitar Sungai Batang Hari untuk lebih waspada, terutama saat hujan deras turun,” ujarnya.
Cuaca Tak Menentu Picu Gangguan Kesehatan
Selain bencana alam, Sholihin juga mengingatkan bahwa perubahan cuaca yang drastis—dari panas ekstrem ke hujan deras—berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, seperti flu, demam, dan penyakit kulit.
“Masa pancaroba ini tidak hanya membawa potensi bencana alam, tapi juga berdampak terhadap kesehatan masyarakat,” katanya.
BPBD Tetap Siaga
Dalam menghadapi situasi ini, BPBD Batang Hari memastikan seluruh personel tetap siaga dan terus melakukan pemantauan lapangan serta menyebarkan informasi peringatan dini kepada masyarakat.
“Kami terus melakukan sosialisasi dan akan segera merespons jika ada laporan dari masyarakat,” tegas Sholihin.
Pihaknya berharap masyarakat tidak panik namun tetap waspada, serta mengikuti imbauan pemerintah guna meminimalkan dampak buruk akibat cuaca ekstrem di masa peralihan musim ini. (sub/ira)