Peningkatan Infrastruktur Bandara Dukung Pariwisata

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rico Sia.-FOTO ANTARA-

JAKARTA,JAMBIKORAN.COM - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rico Sia menilai infrastruktur bandar udara (bandara) internasional perlu ditingkatkan guna mendukung sektor pariwisata dan juga konektivitas antarwilayah.

 

Rico pun mencontohkan destinasi wisata dunia yang juga kebetulan masuk dalam daerah pemilihannya, yakni Raja Ampat di Papua Barat Daya.

 

"Mengingat potensi wisata untuk Papua Barat Daya, dalam hal ini kita cerita soal salah satu wisata dunia, yaitu Raja Ampat. Ini mungkin menjadi faktor yang tadi terkait dengan penambahan income nonpajak, ya, mungkin dari sektor-sektor seperti ini tentunya akan semakin menambah pemasukan untuk negara," ujarnya saat rapat kerja (raker) dengan Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana di kompleks parlemen, Jakarta, Senin.

 

Ia pun mengharapkan ada penerbangan langsung (direct flight) dari Australia ke Papua Barat Daya sehingga diperlukan perluasan area bandara seperti landasan pacu hingga kapasitas terminal.

 

Untuk itu, kata dia, juga diperlukan perhatian dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

 

"Yang saya bicarakan sekarang saat ini adalah Papua Barat Daya. Mungkin juga berlaku sama. Harapannya, dengan wilayah-wilayah yang punya destinasi wisata unggulan lainnya, yaitu bandaranya itu sendiri sehingga bisa langsung ada direct flight dari luar negeri. Contoh yang terdekat, misalnya dari Australia bisa langsung mampir. Jadi, apa kaitannya dengan Perhubungan, ya itu memperlebar bandaranya," ujar Rico.

 

Ia juga menyampaikan bahwa peningkatan infrastruktur bandara tersebut demi kenyamanan penumpang.

 

"Ini terkait dengan keamanan dan lain sebagainya, keluar masuknya wisatawan asing ini perlu ditambahkan (pelayanannya, red.). Tadi pagi saya masih sempat bicara dengan salah satu kepala bandara di Kota Sorong. Mereka ingin membuat satu terminal lagi, kurang lebih harga Rp65 miliar, tetapi belum ada anggarannya mungkin buat tahun depan, dan masih diupayakan," ungkapnya.

 

Lebih lanjut, Rico mengungkapkan perkembangan pariwisata di Papua Barat Daya berkembang signifikan, yaitu peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung.

 

Peningkatan ini, menurut Rico, perlu menjadi perhatian serius pemerintah untuk terus mengembangkan potensinya secara maksimal.

"Di Papua Barat Daya ini Alhamdulillah, puji syukur, sekarang peningkatan wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara sangat signifikan, bahkan sampai sekarang ini setiap kali kita mau pesan tiket ke sana, dekat-dekat harganya Rp6 juta lebih sampai Rp20 juta," katanya.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan