Hamas Berniat Untuk Merebut Penjara Israel

Foto yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 17 Desember 2023 ini memperlihatkan seorang tentara Israel berjaga di luar sistem terowongan bawah tanah besar Hamas yang ditemukan di Jalur Gaza.-Dimas-antaranews.com

Hamas bermaksud untuk merebut kendali atas penjara Israel di Kota Ashkelon dalam serangan 7 Oktober.

Serangan tersebut bertujuan untuk membebaskan ratusan warga Palestina yang ditahan di sana.

Pembebasan tahanan Palestina dari penjara itu adalah salah satu tujuan utama serangan yang dilakukan sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, kata sejumlah sumber kepada harian tersebut.

Mereka menambahkan bahwa rencana itu gagal dieksekusi akibat kesalahan pada peta. 

Akibatnya, para milisi Hamas malah masuk ke permukiman Israel Netiv HaAsara, bukan ke penjara, sebut laporan itu.

BACA JUGA:Nightingale, Sebuh Game yang Menggabungkan Fantasi dan Teknologi

BACA JUGA:Francesco Bagnaia Kuasai Uji Coba Pramusim MotoGP Qatar

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran ke Israel dari Gaza dan menerobos perbatasan. 

Serangan itu menewaskan 1.200 orang dan Hamas menyandera 240 orang lainnya.

Israel lalu membalas dengan serangan habis-habisan, memblokade penuh Gaza, melancarkan serangan darat di dalam wilayah kantong Palestina itu untuk "menumpas pejuang Hamas dan membebaskan sandera".

Sedikitnya 29.000 orang telah tewas di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat.

BACA JUGA:Dortmund dan PSV Saling Berbagi Poin di Leg Pertama Liga Champions

BACA JUGA:Haaland Bawa Kemenangan Tipis Atas Brentford

Pada 24 November, Qatar memediasi perundingan antara Israel dan Hamas untuk pertukaran tahanan dengan sandera dan gencatan senjata, yang memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan