Kominfo Ingatkan Startup di Indonesia Untuk Berkerja Keras Tingkatkan Inovasi

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)-cloudcomputing-

Jakarta - Startup atau perusahaan rintisan di Indonesia perlu bekerja keras meningkatkan kemampuan inovasi. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)  menekankan bahwa selama ini startup yang ada hanya mengandalkan teknologi yang dimiliki oleh negara lain.

Sekretaris Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo I Nyoman Adhiarna mengatakan, berdasarkan hasil riset yang dilakukan pihaknya, startup Indonesia dinilai masih kurang inovasi.

BACA JUGA:SYL Diduga Terima Upeti Rp44,5 M

BACA JUGA:Ditanya Soal Susunan Kabinet Mendatang, Jokowi: Tanyakan ke Pak Prabowo Kok Tanya ke Saya

"Jadi kita hanya menjadi pengikut teknologi dari negara lain. Kita harus bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan inovasi di startup kita," katanya, dalam acara Startup Talks yang digelar di Jakarta, Selasa 27 Februari 2024.

Nyoman menuturkan bahwa Indonesia merupakan negara yang nilai ekonomi digitalnya berada di atas 82 miliar dolar AS (Rp1.283 triliun) pada tahun 2023 dan diperkirakan akan terus tumbuh hingga mencapai 109 miliar dolar AS (Rp1.705 triliun) pada 2025 berdasarkan data Google, Temasek, Bain & Company.

Ia menekankan, para pemangku kepentingan, peneliti, dan pelaku industri, agar memberikan dukungan bagi inovasi dan pengembangan startup khususnya di bidang kecerdasan buatan (AI), teknologi iklim, dan dampak perekonomian yang lebih besar.

BACA JUGA:Soal Harga Beras Mahal, Jokowi: Coba Dicek Di Pasar

BACA JUGA:Sidang Rekap Suara Diskors, Loh Kenapa? Tenyata Ini Penyebabnya!

Indonesia, lanjutnya, sedang mengalami pertumbuhan pesat dalam ekosistem startup yang muncul sebagai salah satu pemain kunci di kawasan ASEAN. Hingga 2023, Indonesia sudah memiliki 2.591 startup nasional, 13 unicorn, dan 2 decacorn yang memiliki valuasi di atas 10 miliar dolar AS (156,5 miliar). (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan