Gas Elpiji Langka Pemkab Gelar Rakor Dengan Pihak Terkait

--

KUALATUNGKAL - Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) melakukan rapat koordinasi bersama instansi terkait terhadap adanya keluhan warga yang menyebut gas elpiji 3 kilogram langka.

Tidak hanya langka, warga juga mengeluh harga gas yang tidak wajar atau di atas HET (Harga Eceran Tertinggi) yakni diangka Rp 45 hingga 50 ribu per tabung.

BACA JUGA:Jokowi Mengaku Senang Mendengar Resiliensi Industri Keuangan

BACA JUGA:Kemenkeu Pilih Instrumen Investasi Sesuai Tujuan Keuangan

 

Menyikapi itu, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat langsung mengambil tindakan dengan melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait.

Diantaranya mengundang agen, pangkalan gas, pertamina beberapa kepala OPD dan Instansi terkait untuk menduduki persoalan yang terjadi saat ini.

Pada rapat yang dilakukan senin 04 maret 2024 dipimpin langsung oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tanjab Barat Firdaus Khatab bahwa pihaknya mengundang pengawas lengkap, mulai dari Pertamina, Hiswana Migas, Agen, kemudian dari pihak kepolisian, Kejaksaan, OPD terkait dan para Camat.

Ia menyebut rapat koordinasi digelar untuk membahas gas elpiji 3 kilogram yang beberapa waktu yang lalu ini menjadi heboh dimasyarakat.

"Karena seperti nya sulit dijangkau dan harga tinggi," ujarnya.

Berdasarkan data Pemerintah Daerah sebenarnya untuk pasokan gas di Tanjung Jabung Barat ini sudah cukup bahkan berlebih.

"Ini yang perlu kita dudukan dengan tim, apa penyebabnya kita tanya dari Pertamina bagaimana sistem penyaluran akhir-akhir ini menyebabkan gas itu tidak ada di lapangan dan terindikasi harga gas itu tinggi. Karena tidak ada di lapangan tadi ini yang coba kita diskusikan dan kita mencari solusi,"tuturnya.

Pada intinya pihaknya mencoba mencari jalan penyelesaian, mulai dari jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

"Jangka pendek nya sudah dilakukan, dan kita akan melakukan operasi pasar, tapi dengan catatan kepada pengguna yang belum dapat tidak kepada pengecer," ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan