5 Tips Efektif Mengatasi FOMO dan Menemukan Keseimbangan Hidup

Reporter: Cristien Matondang |

Editor: Rizal Zebua |

Kamis , 18 Apr 2024 - 18:00

Fear of missing out (FOMO)-Cristien Matondang-Binus University

3. Mengembangkan Hobi dan Potensi Diri

Fokus pada hobi dan terus belajar untuk meningkatkan nilai-nilai diri akan membawa dampak positif bagi kita.

Hal ini membuat kita tidak mudah terdistraksi oleh hal-hal terkini yang memakan banyak waktu dan menggoda.

4. Banyak Bersyukur dan Berpikir Positif

FOMO menyebabkan pola pikir yang negatif atau tidak sehat. Oleh karena itu, penting untuk terus bersyukur atas apa yang kita miliki dan mempertahankan pikiran positif.

Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik, sehingga tidak mungkin untuk membandingkan kehidupan kita dengan orang lain atau dengan apa yang kita lihat di media sosial.

5. Nikmati Prosesnya

Cara lain untuk mengatasi FOMO adalah dengan menikmati setiap langkah atau proses yang kita jalani. Ketika kamu melakukan segala aktifitas, nikmati proses tersebut.

Bangun pemikiran positif bahwa semua yang kamu lakukan adalah berkat dan peluang, bukan suatu kewajiban.

Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi FOMO.

Nah, untuk menghadapi FOMO, kita dapat mengaplikasikan rasa syukur dan puas dengan joy of missing out (JOMO).(*)

5 tips efektif mengatasi fomo dan menemukan keseimbangan hidup                            jambikoran.com - saat ini, fenomena fear of missing out (fomo) sudah menjadi hal yang umum dikenal dan dialami oleh hampir seluruh kalangan.
pada dasarnya, fomo adalah perasaan takut ketinggalan yang sering muncul saat seseorang merasa bahwa kegiatan atau pengalaman yang sedang dialami oleh orang lain lebih menarik daripada apa yang mereka alami sendiri.
merasa fomo dapat mengganggu kesejahteraan mental dan emosional seseorang karena dapat menciptakan tekanan, perasaan cemas, dan ketidakpuasan terhadap kehidupan mereka sendiri.
untuk membantu mengatasi hal ini, berikut lima tips yang dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
baca juga:buat sedih, film 'demi si buah hati' ternyata diangkat dari kisah nyata
baca juga:pahami arti zodiak lebih dalam, inilah asal usul dari setiap lambang zodiak (part 2)
1. batasi penggunaan media sosial
akar dari fomo adalah penggunaan media sosial yang berlebihan dan keyakinan bahwa konten yang diposting di sana adalah kenyataan mutlak. 
untuk mengatasi hal ini, penting untuk membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial. saat ini, metode pembatasan media sosial juga dikenal sebagai 'detoks media sosial. 
2. jangan memaksakan diri
pahamilah bahwa kebutuhan itu terbatas, sedangkan keinginan tidak akan pernah ada habisnya.
daripada memaksakan diri, sebaiknya prioritaskan kegiatan yang lebih bermakna untuk kondisimu saat ini. tentukan prioritasmu dengan jelas dan fokuslah pada hal-hal tersebut.
baca juga:fashion on budget : tampil stylish tanpa bikin dompet tipis
baca juga:tingkatkan penampilan anda: 5 hacks gaya yang perlu diketahui semua orang
3. mengembangkan hobi dan potensi diri
fokus pada hobi dan terus belajar untuk meningkatkan nilai-nilai diri akan membawa dampak positif bagi kita. 
hal ini membuat kita tidak mudah terdistraksi oleh hal-hal terkini yang memakan banyak waktu dan menggoda.
4. banyak bersyukur dan berpikir positif
fomo  menyebabkan pola pikir yang negatif atau tidak sehat. oleh karena itu, penting untuk terus bersyukur atas apa yang kita miliki dan mempertahankan pikiran positif. 
setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik, sehingga tidak mungkin untuk membandingkan kehidupan kita dengan orang lain atau dengan apa yang kita lihat di media sosial.
baca juga:indonesia- china sepakat dukung palestina jadi anggota penuh pbb
baca juga:bakal rilis sebentar lagi, inilah perbedaan spesifikasi ps5 pro vs ps5 biasa
5. nikmati prosesnya
cara lain untuk mengatasi fomo adalah dengan menikmati setiap langkah atau proses yang kita jalani. ketika kamu melakukan segala aktifitas, nikmati proses tersebut. 
bangun pemikiran positif bahwa semua yang kamu lakukan adalah berkat dan peluang, bukan suatu kewajiban.
itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi fomo.
nah, untuk menghadapi fomo, kita dapat mengaplikasikan rasa syukur dan puas dengan joy of missing out (jomo).(*)