Korban Mayoritas Kaum Muda, 1,6 Juta Situs Judi Online Dihapus Kominfo

Kominfo Hapus 1,6 Situs Judi Online, Korbannya mayoritas Kaum Muda-Disway-

JAMBIKORAN.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo ) Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi menjelaskan sebanyak 1,6 juta situs judi online sudah di blokir. 

Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu langkah dari pemerintah untuk anggota situs judi online yang menjamur. 

" Kalau soal take down 1,6 juta (situs judi online) sudah ditakedown. Takedown salah satu langkah, (selain itu) ada pemblokiran rekening, penegakan hukum terhadap pelaku," tuturnya di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta pada Jumat, 19 April 2024. 

Budi menegaskan, sudah sepatutnya pemerintah melindungi rakyat kecil dari pengaruh negatif perjudian online. 

BACA JUGA:Jokowi Resmi Naikan Tunjangan Kinerja Pegawai BNPP

BACA JUGA:Siap-Siap Daftar! Bawaslu Buka Lowongan 18.557 Formasi untuk Seleksi CPNS 2024

“Harus melindungi rakyat kecil dari pengaruh negatif perjudian online. Tahun ini sudah ada empat orang yang bunuh diri dari perjudian online,” pungkasnya.

Adapun Kementerian atau Lembaga yang terlibat dalam pemberantasan ini, selain Kominfo antara lain Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kepolisian, dan Kejaksaan. 

" Kalau blokir atau takedown sudah di Kominfo, untuk memblokir rekening ada di OJK, komperhensif semua terlibat untuk pemberantasan judi online semuanya," terangnya.

Selain itu, Budi Arie mengungkapkan penjudi online juga merupakan korban yang perlu dilindungi. 

BACA JUGA:Kementerian Perhubungan Usulkan 18.017 Formasi ASN untuk Tahun 2024

BACA JUGA:Waspada Loker Palsu Pasca Lebaran, Kemnaker Bongkar Ciri-Ciri Info Loker Bodong!

Sebagian besar para korban ini merupakan kaum muda, dengan usia berkisar 17 hingga 20 tahun 

"Penjudi kita anggap sebagai korban juga. maka harus menyelamatkan utama nya kaum muda 2,7 juta penjudi diantaranya anak muda, 17-20an," ujar Budi Arie. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan