Fram Triadi, Anak Muda Pebisnis Thrifting, Selangkah Demi Selangkah

Fram Triadi, Anak Muda Pebisnis Thrifting -Maqfirotun Qiftiya/Jambi Independent -Jambi Indepedent

Tumbuh di keluarga yang tidak lagi utuh, bukan sebuah halangan untuk terus berusaha dan juga survive, demi masa depan yang terang benderang.

Itu dibuktikan oleh Fram Triadi, seorang mahasiswa Universitas Jambi (Unja), prodi Sastra Indonesia angkatan 2021. Fram sendiri lahir di Jambi pada tahun 2002. Hidup Fram yang tidak selalu mudah karena faktor keluarga, tidak pernah membuatnya merasa rendah diri, ataupun merasa insecure dengan orang yang lebih beruntung dari dirinya. 

Dari pada meratapi nasib, Fram justru memilih untuk terus melangkah walau hanya satu langkah. Fram memiliki prinsip bahwa kemajuan tidak harus langsung ketitik yang tinggi, namun harus ada satu langkah kecil yang kita usahakan. 

BACA JUGA:Dewan Minta Walikota Sungai Penuh Bertindak Tegas, Beri Sanksi Dinas PU dan Kontraktor Proyek Jalan Rusak

BACA JUGA:Catat, Begini Cara Blokir STNK Kendaraan yang Sudah Dijual

“Dari satu langkah kecil yang kita usahakan terus menerus, sangat memungkinkan untuk menoreh sebuah keberhasilan yang manis,” katanya.

Fram saat ini, menggandrungi dunia bisnis pakaian bekas atau yang sering disebut sebagai thrifting, bisnis thrifting miliknya ini bernama Fangsthrift. 

Dari baju bekas yang masih layak pakai, dijual kembali oleh Fram dengan harga yang lebih murah. Dengan semua ide kreatif yang Fram miliki, dirinya saat ini bisa mendapatkan rata-rata laba perbulannya sebesar Rp 6-7 juta.

Fram memasarkan dagangannya melalui sosial media dan menjualnya melalui marketplace shopee dan juga secara offline.

Sebelum memulai bisnis yang memiliki laba yang menjanjikan, Fram memulai langkahnya dari menjadi driver ojek online, saat ia duduk di bangku kelas 3 SMK. 

Bukan suatu hal yang mudah bagi anak muda, untuk menjajal profesi yang sering dispelekan ini. Fram justru berenang di dalamnya dan menikmati proses dirinya untuk maju.

Selain itu, Fram juga pernah mencoba usaha dekorasi pernikahan, menjual kopi keliling, menawarkan jasa cuci sepatu, serta pernah bekerja dengan orang lain, sebelum memiliki bisnis sendiri sekarang.

BACA JUGA:Jangan Salah Kaprah, Ini Dia Perbedaan Aset dan Liabilitas

BACA JUGA:Jurgen Klopp Mengakui Peluang Tipis Liverpool Juara Liga Inggris

Tag
Share