Harga Minyak Dunia Melonjak Naik Usai Presiden Iran Meninggal Dunia Akibat Kecelakan Helikopter

Ilustrasi harga minyak dunia meningkat--Shutterstock

JAMBIKORAN.COM - Harga minyak terpantau kembali melonjak pada perdagangan Senin 20 Mei 2024 setelah Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dinyatakan meninggal dunia dalam insiden kecelakaan helikopter.

Mengutip Reuters, harga minyak berjangka Brent naik 0,5 persen menjadi 84,39 dolar AS (Rp1,34 juta) per barel, dan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik menjadi 80,29 dolar AS (Rp1,28 juta) per barel.

Selain itu, kenaikan harga minyak ini juga terjadi di tengah kondisi kesehatan Raja Arab Saudi, Raja Salman, yang dilaporkan terus menurun, akibat masalah radang paru-paru.

Menurut analis IG Markets, Tony Sycamore, kondisi ayah dari Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman yang menurun itu diprediksi akan menambah ketidakpastian dalam pasar energi di masa depan.

BACA JUGA:Profil Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Helikopter

BACA JUGA:Tidak Ada Korban Selamat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Rais

“Jika kesehatan sang ayah menurun, hal ini menambah lapisan ketidakpastian yang sudah melingkari pasar energi pagi ini menyusul berita bahwa Presiden Iran hilang,”kata Sycamore.

Ia pun memperkirakan bahwa minyak mentah WTI akan terus menguat hingga 83,50 dolar AS (Rp1,33 juta) per barel.

Selain itu, kondisi perekonomian China juga diyakini akan mempengaruhi harga minyak dunia, karena Tiongkok merupakan salah satu pengimpor minyak terbesar di dunia.

“Saya pikir ada cukup alasan untuk hal ini terjadi, terlebih lagi jika kita mempertimbangkan langkah-langkah properti Tiongkok yang diumumkan minggu lalu, termasuk melonggarkan peraturan hipotik, menurunkan deposito, dan membeli rumah yang tidak terjual,” sambung Sycamore.

BACA JUGA:Hamas Sampaikan Solidaritas Penuh kepada Iran Pasca Insiden Helikopter Presiden Raisi

BACA JUGA:Pemerintah Indonesia Ikut Prihatin atas Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Adapun Brent terpantau terus mengalami kenaikan sekitar 1 persen pada minggu lalu, yang menjadi kenaikan mingguan pertama dalam tiga minggu sebelumnya.

Sementara WTI naik tercatat naik 2 persen karena membaiknya indikator ekonomi dari AS dan Tiongkok, yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia. (*)

Tag
Share