Jembatan Rano Tanjabtim Sering Rusak, Bisa Putus Akses Dua Kecamatan
RUSAK : Jembatan Rano yang menghubungkan dua kecamatan di Tanjantim kerap rusak.-HARPANDI/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
MUARASABAK - Kerusakan yang terjadi di jembatan penghubung jalur utama di Kelurahan Rano, Kecamatan Muarasabak Barat, Kabupaten Tanjab Timur sudah sering terjadi.
Selain karena usia jembatan yang sudah sangat tua, beban kendaraan yang melintas diatasnya pun sudah terlampau melewati batas maksimal beban dari jembatan itu.
Oleh karena itu, kerusakan demi kerusakan sering kali terjadi di jembatan yang menghubungkan antara pusat perkantoran Kecamatan Muarasabak Barat dan Kecamatan Kuala Jambi ini.
Bahkan, tidak jarang antar kendaraan berpapasan terjadi di dua sisi jalan menuju jembatan ini. Jika kerusakan terjadi di jembatan tersebut, atau jika ada mobil yang tersangkut dan mengalami trouble saat melintasi di atas jembatan tersebut.
BACA JUGA:MASYARAKAT BERGERAK BERSAMA MELAWAN NARKOBA, MEWUJUDKAN INDONESIA BERSINAR
BACA JUGA:Wagub Sani Ajak Masyarakat Makmurkan Masjid
Menanggapi hal ini, Alqodri, Kepala UPDTAlkal Kabupaten Tanjab Timur saat di wawancarai Jambi Independent mengatakan, untuk mengatasi kerusakan yang terjadi di jembatan penghubung di Kelurahan Rano tersebut, pihaknya akan berkerjasama dengan beberapa perusahaan yang ada di sekitar lokasi.
"Mengapa jembatan tersebut sering mengalami kerusakan, itu karena kekuatan jembatan itu untuk menahan beban tidak lagi bisa maksimal,"ujarnya.
Hingga saat ini, masih ada dari para pengendara yang melintas diatas jembatan itu dengan beban kendaraan yang melebihi tonase, dan itu lah yang menjadi faktor seringnya jembatan Rano ini mengalami kerusakan.
"Kalau kita dari Alkal ini sifatnya perawat dan perbaikan kerusakan saja. Kalua untuk pembangunan fisik jembatan yang baru, itu ada dibidang teknis," jelasnya.
BACA JUGA:Sisa 59 Persen Lagi, BPJS Ketenagakerjaan Sebut Jadi PR Bersama
BACA JUGA:Terapkan Sistem Menjaga Lingkungan, Ciptakan Ruang Belajar Nyaman Di SMKN 4 Kota Jambi
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak kelurahan setempat, agar bisa memberikan himbauan kepada pengendara, terutama para sopir angkutan barang atau hasil kebun, untuk mengurangi tonase kendaraan mereka saat hendak melintasi jembatan tersebut.
"Kalau terus-terusan kendaraan melebihi tonase melintasi jembatan itu, kita khawatir kerusakan yang ada semakin parah. Dan dampakan paling buruknya, jembatan itu lama-kelamaan bisa roboh, kalau terus-terusan beban yang melintasinya melebihi kapasitas," ungkapnya.