Jokowi-Grand Syekh Al Azhar Bahas Bilateral RI-Mesir
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Grand Syekh Al Azhar Imam Akbar Ahmed Al Tayeb saat menerima kunjungan di Istana Merdeka, Jakarta.-ANTARA-Jambi Independent
Jakarta - Presiden Joko Widodo mendiskusikan hubungan Indonesia-Mesir, isu perdamaian dan toleransi, serta penguatan dialog antaragama dalam pertemuannya dengan Grand Syekh Universitas Al-Azhar as-Syarif Mesir Ahmad Muhammad Ahmed Al Tayeb.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, usai mendampingi Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Ahmed Al Tayeb di Istana Merdeka Jakarta.
"Tentunya tujuan utama kunjungan ini untuk terus untuk mempromosikan Islam moderat dan interfaith dialogue," kata Retno Marsudi.
Mengenai hubungan Indonesia-Mesir, kata Retno, Presiden menyebut Mesir sudah sejak lama menjadi tujuan studi pelajar Indonesia. 95 persen WNI yang tinggal di Mesir adalah pelajar Indonesia.
BACA JUGA:Rico Pasaribu
BACA JUGA:AS Desak Modi Klarifikasi Sikap terhadap Konflik Ukraina saat Kunjungi Putin
"Grand Syekh mendapati pelajar Indonesia lebih dari 13 ribu orang dan beliau tidak pernah menerima keluhan dari mahasiswa Indonesia. Berarti, beliau mengatakan karakter mahasiswa Indonesia adalah baik," katanya.
Presiden Jokowi dalam dialog tersebut menyatakan komitmennya untuk mendorong pembentukan Markaz Tathwir atau pusat pengembangan untuk cabang Al Azhar di Indonesia, kata Retno menambahkan.
Isu kedua yang disampaikan Presiden Jokowi kepada Ahmed Al Tayeb, kata Rento, mengenai pentingnya perdamaian dan toleransi.
Presiden menyampaikan bahwa saat ini perang dan konflik terjadi di sejumlah belahan dunia, termasuk di Gaza, sehingga penting bagi masyarakat dunia untuk terus menyuarakan gencetan senjata permanen, mempermudah akses bantuan kemanusiaan, dan pentingnya perdamaian dunia.
BACA JUGA:Menurut Kajian The Lancet, Jumlah Korban Tewas di Gaza Akibat Agresi Israel Bisa Melampaui 186.000
BACA JUGA:Indonesia International Piano Competition 2024, Panggung Global untuk Pianis Muda Indonesia
"Grand Syekh setuju dengan pandangan Presiden bahwa perang harus segera diakhiri dan perdamaian harus diwujudkan," katanya.
Untuk menuju pada hal tersebut, Grand Syekh Al Azhar mendorong persatuan global dan perdamaian untuk Bangsa Palestina, termasuk juga persatuan negara-negara muslim.