Tak Hanya Soal Kompensasi, Warga Minta Proyek PLTA Kerinci Tak Merusak Sungai
Sejumlah masyarakat yang menggeruduk proyek PLTA Kerinci, kemarin.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
KERINCI - Warga Pulau Pandan, mendatangi lokasi pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci, di Muara Danau Kerinci, tempat di mana tengah dilakukan pelebaran sungai.
Kedatangan ratusan warga ini, meminta aktivitas pelebaran sungai yang dilakukan pihak PLTA tersebut tidak merusak sungai, yang menjadi sumber kehidupan masyarakat.
Khususnya masyarakat yang kerap mencari ikan di kawasan PLTA Kerinci milik PT Kerinci Merangin Hidro (KMH) Power.
“Kami tidak melarang kegiatan PLTA PT KMH, selagi tidak mengganggu sungai yang selama ini menjadi sumber kehidupan masyarakat,” kata seorang warga.
BACA JUGA:Wagub Dampingi Mensos RI Temui SAD, Serta Salurkan Bantuan
BACA JUGA:DJP Siapkan Dua Strategi, Genjot Penerimaan Pajak Tahun Depan
“Silakan, sekarang ini PLTA sudah mulai mengganggu sungai yang menjadi sumber kehidupan masyarakat,” timplanya.
Sumber media ini mengatakan bahwa, saat ini ada upaya dari PLTA ingin mengalihkan aliran sungai, yang ada di Tanjung Merindu tersebut, dialihkan ke lokasi proyek yang sudah di bangun oleh PLTA.
“Masyarakat menuntut jangan diganggu sungai mata pencaharian masyarakat, jika sudah menganggap tentu harus ada izin dari masyarakat. Karena selama ini, warga menjadikan sungai tersebut tempat nelayan menggantung hidup mereka,” jelasnya.
Pantauan di lapangan terlihat ratusan masyarakat mendatangi lokasi pengerjaan, di pintu air proyek PLTA Kerinci, terdiri dari ibu-ibu dan masyarakat setempat.
BACA JUGA:KPK: Berpeluang untuk Diperiksa, Erick Thohir Terseret Kasus Dugaan Korupsi DJKA
BACA JUGA:Ekonomi Kreatif Jadi Masa Depan Bangsa Indonesia
"Masyarakat menyetop aktivitas proyek PLTA di pintu air, karena ganti rugi lahan belum diselesaikan pihak PLTA," ungkap seorang warga lainnya.
Dia menambahkan, jika kompensasi belum juga selesai, maka area PLTA akan tetap diduduki masyarakat.