Berhenti Operasi 3 Jam
Sejumlah tongkang tampak bersandar di sekitar Intake Sijenjang milik Perumdam Tirta Mayang.--
JAMBI - Aktivitas penyadapan air baku dari Sungai Batanghari di Intake Sijenjang, milik Perumdam Tirta Mayang terpaksa dihentikan, Kamis 31 Oktober 2024.
Penghentian dilakukan selama tiga jam, akibat terdeteksinya unsur minyak yang masuk ke pipa transmisi.
Direktur Utama Perumdam Tirta Mayang, Dwike Riantara, mengonfirmasi kejadian tersebut.
Ia menyatakan bahwa laporan dari petugas di Intake Sijenjang diterima sekitar pukul 14.30, mengindikasikan adanya minyak yang tersedot oleh pompa air baku yang dikirim ke Instalasi Pengolahan Air Tanjung Sari.
BACA JUGA:Sejumlah Rumah dan Sekolah Rusak
BACA JUGA:Rupiah Menguat di Tengah Perlambatan Ekonomi AS dan Penantian Data Global
“Kami segera memerintahkan penghentian operasi Intake. Minyak tidak dapat diolah dan berpotensi mencemari air yang didistribusikan kepada pelanggan,” jelas Dwike.
Menurutnya, petugas di lokasi menduga minyak tersebut berasal dari beberapa tongkang pengangkut batu bara yang terlihat bersandar di sekitar Intake Sijenjang pada hari yang sama.
Namun, Dwike menegaskan bahwa pihaknya tidak dapat memastikan asal minyak tersebut dari tongkang mana.
“Tumpahan minyak terlihat jelas di mulut intake, dan pada saat itu terdapat beberapa tongkang yang bersandar tidak jauh dari lokasi,” ujarnya.
Dwike menambahkan, bahwa pompa intake dimatikan selama kurang lebih tiga jam dan baru dihidupkan kembali sekitar pukul 18.00 WIB kemarin, dengan harapan kandungan minyak dalam air baku sudah berkurang.
Meskipun demikian, ia mengungkapkan kekhawatiran bahwa minyak di mulut intake mungkin tidak dapat dihalau, yang dapat mengakibatkan penghentian pengambilan air baku lebih lama.
Hal ini berpotensi berdampak pada 13.400 pelanggan yang dilayani oleh Instalasi Pengolahan Air Tanjung Sari.(zen)