Tiga Puskesmas di Kerinci Raih Akreditasi Paripurna
AREDITASI: Satu dari tiga Puskesmas di Kabupaten Kerinci berhasil meraih akreditasi Paripurna, dari total 21 Puskesmas. -Saprial/Jambi Independent-
KERINCI – Tiga Puskesmas di Kabupaten Kerinci berhasil meraih akreditasi Paripurna, dari total 21 Puskesmas yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan. Pencapaian ini menjadi bukti nyata peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Kerinci.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci, H. Hermendizal, SKM, MM, mengungkapkan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan di seluruh Puskesmas yang ada, agar masyarakat dapat merasakan layanan yang lebih baik dan berkualitas.
BACA JUGA:Kabar Duka, 5 Rumah Bedeng Warga Dusun Sirih Sekapur Bungo Roboh Diterjang Longsor
BACA JUGA: Pj Bupati Hadiri Rakornas Kepala Daerah di SICC Bogor
"Alhamdulillah, pelayanan kesehatan di Kabupaten Kerinci terus membaik. Dari 21 Puskesmas, tiga Puskesmas di antaranya telah mendapatkan akreditasi Paripurna dari Lembaga Akreditasi. Ini menunjukkan komitmen kami untuk terus meningkatkan mutu layanan kesehatan di daerah ini," jelas Hermendizal.
Tiga Puskesmas yang mendapatkan akreditasi Paripurna tersebut adalah Puskesmas Hiang, Puskesmas Kersik Tuo, dan Puskesmas Siulak Gedang. Selain itu, terdapat 12 Puskesmas yang meraih Akreditasi Utama dan 6 Puskesmas dengan status Akreditasi Madya.
Selain peningkatan akreditasi Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci juga terus mempercepat pengoperasian Rumah Sakit Pratama tipe D di Bukit Kerman. Proses visitasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dan Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) telah selesai dilaksanakan. Setelah itu, izin operasional rumah sakit tersebut akan ditandatangani oleh Bupati Kerinci.
"Proses visitasi telah selesai, dan kini kita tinggal menunggu penandatanganan izin operasional dari Bupati Kerinci," ujar Hermendizal.
Dalam bidang pengendalian penyakit, Kabupaten Kerinci berhasil menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Berdasarkan data hingga Oktober 2024, kasus DBD turun signifikan menjadi hanya 4 kasus.
Hal ini berkat berbagai upaya yang dilakukan, seperti sosialisasi kepada masyarakat, pembagian Abate, serta pelaksanaan fogging di daerah yang terindikasi sebagai lokasi berkembangnya DBD.
"Alhamdulillah, angka kasus DBD kita terus menurun. Kami akan terus bekerja keras dengan berbagai upaya pencegahan, termasuk fogging dan edukasi kepada masyarakat," ujar Kabid P2P Dinas Kesehatan Kerinci, Hermizan.
Sementara itu, untuk masalah stunting, Kabupaten Kerinci juga menunjukkan progres positif. Berdasarkan data, prevalensi stunting pada tahun 2023 tercatat sebesar 8,7 persen, dan untuk tahun 2024 masih dalam proses pemantauan. Penurunan stunting di Kabupaten Kerinci tercatat 15,5 persen pada tahun 2023, dengan target penurunan 14 persen pada tahun 2024 sesuai dengan RPJMN dan RPJMD.
BACA JUGA:Kejati Jambi Hentikan Penuntutan Dua Perkara
BACA JUGA:Warga Telanaipura Terancam Gagal Menikah