Warga Khawatir Longsor Susulan, Jalan Lintas Sumatera di Bungo Kian Rusak

KHAWTIR: kondisi Jalinsum di Km 53 Desa Sirih Sekapur Bungo, yang dikhawatirkan terjadi longsor susulan.-Siti Halimah/Jambi Independent-

MUARA BUNGO – Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kilometer 53 Desa Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, yang telah rusak parah akibat longsor sejak Februari 2024, kini menghadapi ancaman baru.
Kerusakan semakin parah, dengan badan jalan sepanjang 20 meter terputus total, menyebabkan akses antar provinsi terganggu.


Saat ini, satu-satunya jalur yang dapat dilalui adalah jalan darurat yang juga mulai terancam oleh tanah labil.
Memasuki musim penghujan di bulan November, tanah di sekitar jalan longsor semakin tidak stabil.
Warga dan pengguna jalan mulai khawatir, karena hujan lebat dapat memicu longsor susulan yang mengancam keselamatan dan dapat memutus akses jalan darurat yang sudah ada.

BACA JUGA:Taksi Kemudi

BACA JUGA:Abdullah dan Rumah Quran Al-Barokah, Mewujudkan Generasi Qurani di Kota Jambi


Jalan Darurat Bergelombang, Sistem Buka-Tutup Diterapkan
Pantauan media pada Sabtu (9/11/2024) menunjukkan kondisi jalan darurat yang semakin bergelombang akibat tingginya intensitas kendaraan berat yang melintas.


Sebagai langkah sementara, warga terpaksa memberlakukan sistem buka-tutup kendaraan untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas, meskipun jalur alternatif ini mulai terancam rusak.
Seorang warga setempat, Hendra, mengungkapkan rasa khawatirnya terhadap kondisi jalan yang kian memburuk, terutama dengan datangnya musim hujan.


"Kami sangat berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk memperbaiki jalan yang longsor ini. Kalau sampai jalur darurat ini putus, kami takut akses antar provinsi benar-benar terhenti," ujarnya.
Selain itu, Hendra dan warga lainnya juga mengeluhkan ketidaknyamanan akibat debu yang dihasilkan oleh jalan darurat yang belum diaspal.


"Saat cuaca panas, debu dari jalan darurat masuk ke dalam rumah kami. Kami berharap pemerintah bisa segera memperbaiki jalan yang terkena longsor ini agar tidak ada lagi gangguan," tambahnya.
Sudah Hampir Setahun, Tak Ada Tindak Lanjut

Kondisi jalan yang rusak parah ini sudah berlangsung hampir setahun tanpa adanya perbaikan signifikan dari pihak terkait.


Baik Balai Besar Jalan Nasional, pemerintah daerah, maupun pemerintah provinsi belum memberikan respon yang memadai terhadap masalah ini, yang membuat warga merasa terabaikan.


Kerusakan jalan lintas ini semakin meresahkan tidak hanya bagi warga Desa Sirih Sekapur, tetapi juga bagi ribuan pengguna Jalan Lintas Sumatera yang mengandalkan jalur ini sebagai penghubung vital antar provinsi.
Sebagai jalur nasional yang sangat penting, masyarakat setempat berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki jalan ini demi keselamatan dan kenyamanan bersama.
Kekhawatiran Longsor Susulan dan Kerusakan Lebih Parah

BACA JUGA:Bahas Ekonomi Biru Hingga Tanggul Laut

BACA JUGA:Rapat Paripurna Dalam Rangka HUT Kabupaten Kerinci Ke 66 Berlangsung Sukses


Dengan curah hujan yang tinggi di akhir tahun, ada kekhawatiran besar bahwa longsor susulan bisa semakin memperburuk keadaan.
Jika itu terjadi, jalur alternatif yang saat ini digunakan sebagai pengganti bisa semakin rusak, menambah beban infrastruktur yang sudah sangat membutuhkan perhatian segera.

Tag
Share