BPOM: Sejumlah Kasus Naik Penyidikan, Peredaran Obat dan Kosmetik Ilegal
Tim Intelijen dan Penyelidikan BPOM Jambi menyebutkan, sepanjang tahun 2024 telah menangani sejumlah kasus peredaran obat dan produk illegal.-Melisa Nayang Ardilita/JAMBI INDEPENDENT-
JAMBI – Tim Intelijen dan Penyelidikan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jambi menyebutkan, sepanjang tahun 2024 telah menangani sejumlah kasus peredaran obat dan produk illegal.
Seperti di antaranya disebutkan Ketua Tim Intelijen dan Penyelidikan BPOM, Aldo berada di wilayah Sungai Penuh dan lainnya.
Kata dia, penindakan ini beraawal dari adanya laporan. Tak hanya itu, beberapa kasus bahkan kata Aldo, telah ditingkatkan ke tahap penyidikan.
“Saat ini, ada tiga kasus yang sedang kami tangani. Dua kasus terkait obat-obatan ilegal di Sungai Penuh, satu kasus lainnya mengenai pangan olahan dan kosmetik tanpa izin edar,” ujarnya.
BACA JUGA:Cegah Penyebaran Narkoba dan HIV/AIDS, Pemkot Jambi Gelar Rakor Bersama Stakeholder
BACA JUGA:Dapatkan Motor Honda dengan Keuntungan Gokil Akhir Tahun
Selain itu, ia menjelaskan bahwa, penindakan dilakukan berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
”Berdasarkan undang-undang tersebut, pelaku dapat dikenai hukuman maksimal lima tahun penjara atau denda hingga Rp200 juta,” jelasnya.
Untuk kasus ketidaksengajaan, pihaknya akan memberikan sanksi administratif dan peringatan keras terlebih dahulu.
Dalam hal pengawasan, BPOM mengungkapkan bahwa distribusi produk ilegal sering kali terjadi melalui jalur online dan pelabuhan.
”Memang sulit menekan peredaran dari jalur online. Barang-barang ilegal ini biasanya masuk melalui pelabuhan-pelabuhan,” katanya.
BACA JUGA: Islam Makhachev Hadapi Tsarukyan Untuk Pertahankan Gelar Pada UFC 311
BACA JUGA:Tekuk MU 2-0, Arsenal Lanjutkan Tren Kemenangan
Ia juga menegaskan bahwa, BPOM selalu bekerja sama dengan aparat hukum seperti kepolisian dan kejaksaan dalam setiap operasi penindakan.
Pengawasan rutin juga dilakukan setiap bulan, terutama pada momen tertentu seperti Natal dan Tahun Baru.
”Kami memiliki program kerja pengawasan bulanan, dan untuk momen khusus, seperti tahun baru, kami akan fokus pada pangan tertentu,” ujarnya.