Tuduhan Keterlambatan Obat Fentanyl, Kimia Farma Segera Bertemu RSUD Raden Mattaher
Apotek Kimia Farma.-Melisa Nayang Ardilita/Jambi Independent-
JAMBI – Isu keterlambatan pasokan obat di RSUD Raden Mattaher Jambi terus menjadi sorotan. Terutama setelah, Apotek Kimia Farma dituduh sebagai penyebab utama kekosongan obat penting seperti fentanyl.
Ridwan, salah satu perwakilan Kimia Farma, menyatakan bahwa pihaknya akan segera menggelar pertemuan internal dengan RSUD untuk menyelesaikan persoalan ini.
Namun, ia menolak memberikan detail lebih lanjut terkait tuduhan maupun isu hutang rumah sakit.
“Kami akan diskusikan ini secara internal bersama RSUD. Kalau ada kendala lebih besar, bisa kami bawa ke GP Farmasi untuk mencari solusi,” ujar Ridwan, baru-baru ini.
BACA JUGA:Proyek Kantor Perkim Molor, DPRD Desak Penyelesaian Tepat Waktu
BACA JUGA:Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan, Soal Musibah Kebakaran di Kota Jambi
Sementara itu, Joni, Kasubag Tata Usaha dan Humas RSUD Raden Mattaher, membenarkan bahwa kekosongan obat sempat terjadi.
Ia menyebut, keterlambatan pengiriman disebabkan libur akhir pekan, namun memastikan pelayanan sudah kembali normal.
“Obat fentanyl sempat kosong karena pasokan terlambat saat akhir pekan. Namun, sekarang stok sudah aman,” kata Joni, Sabtu (7/12/24).
Ia juga menjelaskan bahwa, mekanisme pengadaan obat biasanya melibatkan pembayaran setelah obat diterima. Sehingga semua rumah sakit memiliki hutang kepada distributor.
BACA JUGA:Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Provinsi Jambi Sukses Digelar
BACA JUGA:Semangat Baru untuk Kota Jambi: Opick 'Tombo Ati' Ucapkan Selamat kepada Walikota Terpilih Dr Maulana
“Biasanya obat masuk dulu, baru kita bayar. Itu wajar,” tambahnya.
Namun, keterlambatan ini memicu kritik dari Wakil Ketua I DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata.
Ia mendesak Gubernur Jambi, Al Haris, untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jajaran RSUD, mulai dari direktur hingga staf.
“Saya kaget mendengar informasi ini. Gubernur harus segera turun tangan untuk memeriksa kinerja rumah sakit dan memastikan manajemen lebih baik ke depannya,” ujar Ivan baru-baru ini.
Ivan juga menekankan pentingnya menyelesaikan persoalan hutang kepada distributor obat agar masalah serupa tidak terjadi lagi.
BACA JUGA:Fitur Meta AI di WhatsApp: Ini Dia Cara Menonaktifkan dan Manfaatnya
BACA JUGA:Vietnam Libas Laos, Siap Hadapi Indonesia di Piala AFF 2024
“Hutang-piutang ini harus diselesaikan. Semua pihak di rumah sakit harus berkomitmen untuk mencari solusi,” tegasnya.
Sementara itu, Anton Trihartanto, Wakil Direktur RSUD Raden Mattaher, memastikan bahwa stok obat fentanyl kini sudah mencukupi hingga tahun depan.
“Pelayanan sudah berjalan normal, dan kami memastikan ketersediaan obat tidak lagi menjadi masalah,” jelas Anton.
Kasus ini mencerminkan perlunya koordinasi yang lebih baik antara rumah sakit dan distributor untuk memastikan ketersediaan obat, terutama untuk kebutuhan kritis.
BACA JUGA:Self-Reward Hemat: 3 Cara Kreatif untuk Generasi Z dan Milenial