Masyarakat Diminta Mencari Sumber Air Baru

Kemarau-Miftahur Rizky-Jambi Independent

JAMBI – Meski sudah mulai diguyur hujan, namun tidak semua wilayah Provinsi Jambi turun hujan. Sebagian lain, masih merasakan dampak kekeringan akibat kemarau panjang dan fenomena el nino ini.

Tidak hanya kekeringan yang berdampak pada lahan pertanian, namun juga kebutuhan air bersih untuk kegiatan sehari-hari. 

Gubernur Jambi, Al Haris meminta agar masyarakat mulai menghemat penggunaan air. Sebab, Provinsi Jambi benar-benar memasuki musim hujan, tetap saja akan ada cuaca kering.

Disamping itu, saat ini hujan hanya terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang, sehingga tidak begitu berpengaruh terhadap persediaan air.

BACA JUGA:Truk Berisi 3 Orang Terjun ke Parit

BACA JUGA:Warna Rambut untuk Sawo Matang

“Khususnya bagi yang belum diguyur hujan, diharapkan bisa menghemat penggunaan air. Kalau bisa, masyarakat diminta untuk mencari sumber air  baru, agar tidak terlalu berdampak kekeringan,” katanya.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, awal musim hujan baru akan terjadi pada pertengahan bulan November 2023. Kemarau masih berlangsung, dan cuaca juga  cukup panas. 

Selanjutnya terkait dengan Karhutla, mseki titiknya tidak banyak, tim di lapangan masih siaga untuk memadamkan api. Hujan yang turun, belum sepenuhnya bisa mencegah Karhutla di Provinsi Jambi. 

Untuk kabut asap sendiri, masih berpotensi terjadi di Jambi. Hal ini disebabkan angin masih bertiup dari tenggara ke barat laut.

Kabut asap akibat Karhutla yang terjadi di Sumatera Selatan, masih bertiup ke arah Jambi. Kondisi ini, juga diperkirakan masih akan berlangsung hingga musim penghujan tiba.

BACA JUGA:Tiga Unit Rumah Di Desa Niaso Hangus Terbakar

BACA JUGA:Faktor Warna Rambut Cepat Pudar

“Meskipun  di Jambi sudah hujan, namun di selatan masih Karhutla dan tidak ada hujan, tetap saja asap akan bertiup ke Jambi,” kata Annisa, Koordinator Informasi dan Data BMKG Provinsi Jambi. (Enn) 

Tag
Share