Kerugian Banjir Capai Miliaran
--
KERINCI - Warga Lubuk Suli masih belum aman dari banjir, meski air sempat surut, pada Selasa 16 Januari 2024 siang.
Namun pada malam hingga Rabu 17 Januari 2024 kemarin, air kembali menggenangi rumah warga, setelah diguyur hujan lebat pasa Selasa malam.
BACA JUGA:86 Sekolah Terendam Banjir, Disdikbud Berlakukan Sekolah Daring
BACA JUGA:Pemkot Jambi dan Agen Perkuat Koordinasi, Soal Stok Bahan Pokok
Hal ini dibenarkan Aprial seorang warga kepada Jambi Independent, ia mengatakan bahwa, air Sungai Batang Merao sempat surut.
Namun kembali naik pasca hujan mengguyur sehingga sejak malam, dan mengakibatkan sejumlah rumah warga kembali terendam, Rabu 17 Januari 2024.
Melihat kondisi cuaca saat ini, warga Lubuk Suli, Kecamatan Depati Tujuh masih belum aman dari banjir.
Lantaran, debit air Sungai Batang Merao belum stabil dan masih cukup besar, jika hujan turun maka air akan langsung naik kembali.
“Warga Lubuk Suli memang jadi langganan banjir untuk Kecamatan Depati Tujuh. Setiap musim hujan tiba maka pasti terkena banjir, warga berharap ada perhatian pemerintah provinsi Jambi untuk membuat tembok penahanan banjir, atau normalisasi sungai,” katanya.
Akibat banjir yang melanda, kata sumber media ini warga mengalami kerugian karena beberapa fasilitas rumah tangga rusak.
Belum lagi warga yang gagal panen akibat sawah terendam banjir.
Sampai saat ini warga Lubuk Suli belum bisa beraktivitas normal, karena banjir. Khusus yang berada di pinggir jalan utama yang masih digenangi air.
Sementara Camat Depati Tujuh, Redi mengatakan, banjir kemarin hanya terjadi di desa Lubuk Suli setelah hujan turun cukup lebat di bagian hulu Sungai Batang Merao.
“Untuk sore ini (kemarin,red) sudah kembali surut, namun warga Kecamatan Depati Tujuh mengalami kerugian cukup besar. Kerugian untuk Kecamatan Depati Tujuh di taksir lebih kurang Rp6 miliar,” kata dia.
Ini sebutnya, terdiri dari Kerugian materil. Seperti kerusakan rumah, jembatan, irigasi, ternak, sawah dan lain sebagainya. (sap/zen)