Jangan Di Remehkan! Tanda-Tanda Peringatan Penyakit Jantung Yang Harus Diwaspadai
Ilustrasi terkena penyakit jantung-Aditiya-
Penyakit jantung masih menjadi peringat pertama sebagai penyebab kematian di Indonesia.
Merujuk Kementerian Kesehatan RI, berdasarkan Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) pada 2014-2019 menunjukkan bahwa penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukan tren peningkatan penyakit jantung, yakni 0,5 persen pada 2013 menjadi 1,5 persen pada 2018.
Penyakit jantung merujuk pada sekelompok kondisi yang mempengaruhi fungsi normal jantung.
Penyakit jantung termasuk di antaranya penyakit jantung koroner, gagal jantung, aritmia, dan penyakit jantung bawaan. Artikel ini akan mengulas secara ringkas mengenai berbagai gejala peringatan penyakit jantung.
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Ahok Mundur Dari Komut Pertamina
BACA JUGA:KONI Pusat Perkenalkan IKN, Saat Penyelenggaraan PON Aceh-Sumut 2024
Apa saja tanda-tanda peringatan penyakit jantung? Disari dari British Heart Foundation (BHF) dan Mount Sinai, terdapat 11 tanda-tanda peringatan untuk penyakit jantung yaitu sebagai berikut:
Nyeri dada
Ini adalah tanda klasik serangan jantung, namun banyak orang tidak menyadari bahwa ini bisa menjadi keadaan darurat medis.
Jika Anda mengalami nyeri dada dan merasa tidak sehat, Anda harus menghubungi bantuan medis sesegera mungkin.
Jika itu serangan jantung, biasanya digambarkan sebagai rasa berat, sesak atau tertekan di dada. Jika nyeri dada muncul saat Anda beraktivitas, tetapi hilang saat Anda berhenti, hal ini menunjukkan kemungkinan besar itu adalah angina.
David Newby, Profesor Kardiologi BHF John Wheatley di BHF Centre of Research Excellence di University of Edinburgh mengatakan bahwa nyeri dada yang disertai dengan perasaan tidak enak badan yang ekstrem mungkin merupakan waktu yang tepat untuk menghubungi rumah sakit terdekat dan meminta ambulans.
BACA JUGA:Ahok Mundur Dari Komut Pertamina, Rahmat Pulungan: Ahok Tidak Etis dan Tidak Amanah