Terapkan Teknologi Ramah Lingkungan

Tim Tim Pro-Ide HMTG Mengkarang Unja saat berfoto bersama.--

PROGRAM Inovasi Desa (PRO-IDE) merupakan program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM), salah satu program unggulan dari Universitas Jambi.

Universitas Jambi dengan sangat serius dalam pelaksaan program ini, dibuktikan dengan banyaknya tim yang berpartisipasi dan didukung penuh oleh pihak kampus.

Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) Mengkarang fakultas Sains dan teknologi Universitas Jambi termasuk salah satu tim yang lolos untuk merealisasikan program tersebut dengan tema penerapan teknologi ramah lingkungan limbah rumah tangga dalam menunjang SDGs kehidupan sehat dan sejahtera di Desa Kota Karang.

Tim ini beranggotakan 10 orang, yang diketuai oleh Lamuli Arta Putri Naibaho dan 9 anggota lainnya (Variel Ananda, Dita Indira, Amana Sari, Mia Ananda Br S, Yustari Anggi Sipakkar, Rizky Dwi Annisa, Wita Havia Maudina, Muhammad Rafli Dwi Rahul Akbar, dan Angelica Tiara Asty.

BACA JUGA:Orang Tua Diminta Pantau Belajar Anak di Rumah

Pada tanggal 15 dan 18 september 2023, Tim Pro-IDE melakukan diskusi pertama mengenai kegiatan kedepannya dan melakukan survei pertama ke Desa Kota Karang.

Selanjutnya pada tanggal 23 dan 26 september 2023 Tim Pro-IDE melakukan diskusi kedua dan melakukan survei kedua sekaligus mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pelaksaan pelatihan di masyarakat dan dilanjutkan penyerahan barang ke desa.

Kegiatan ini dibuka dengan sosialisasi program kerja yang dilakukan secara offline pada Jumat 27 September 2023 yang dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat dan komunitas yang di selenggarakan di Kantor Kepala Desa Kota Karang.

Anggi Deliana S, ST,MT, selaku dosen pembimbing Kegiatan Pro-Ide HMTG Mengkarang menjelaskan program yang dilaksanakannya bersama para mahasiswa.

BACA JUGA:Kurikulum Merdeka Dinilai Lebih Sederhana

“Adapun Kegiatan yang mereka lakukan adalah melakukan kegiatan seperti membersihkan tempat yang akan menjadi lokasi kegiatan dan mengumpulkan sampah-sampah organik dan anorganik yang ada sehingga bisa dikatakan sudah berkontribusi dimasyarakat dalam mengurangi sampah yang ada yang dimana nantinya akan dikelola lebih lanjut untuk proses pembuatan POC dan kerajinan tangan didesa,” tutur Anggi Deliana S,ST,MT.

Lamuli Arta Putri Naibaho selaku ketua mengungkapkan bahwa. Pupuk Organik Cair (POC) merupakan salah satu teknologi yang memiliki potensi di desa tersebut.

POC sendiri adalah hasil pembusukan bahan organik yang merupakan sisa tanaman, limbah agroindustry, kotoran hewan, dan sisa kotoran makhluk hidup yang mengandung kandungan lebih dari satu hara. sehingga dapat membantu masyarakat dalam bidang pertanian dan perekonomian.

Sementara Kepala Desa Kota Karang menyambut hangat program yang dibawa dengan harapan Pupuk Organik Cair (POC) dan olahan non organik yang dijadikan kerajinan tangan. Di mana dapat dimanfaatkan menjadi barang yang dapat dipakai menjadi salah satu upaya membantu masyarakat dalam mengatasi masalah pertanian dan meningkatkan perekonomian.

BACA JUGA:Kurikulum Merdeka Dinilai Lebih Sederhana

"Kami sangat senang dengan kehadiran Tim Pro-Ide ini, apalagi dalam upaya mewujudkan dan membantu masyarakat dibidang pertanian dan perekonomian," kata Kades Kota Karang.

Hasil yang diharapkan akan dicapai dari program yang dilakukan adalah terciptanya Pupuk organik cair yang nantinya akan menjadi solusi dari pengolahan sampah rumah tangga yang bisa dimanfaatkan warga untuk perkebunan rumahan.

Selain dari pengolahan sampah organik berupa pupuk organik cair dari program ini diharapkan masyarakat juga dapat memanfaatkan sampah menjadi kerajinan tangan yang juga merupakan bentuk dari pengolahan sampah dan dapat bernilai ekonomis.

Program inovasi desa ini menjadi penyaluran ide dari mahasiswa melalui proposal yang telah diajukan dengan penerapan langsung yang bisa dirasakan mahasiswa ketika berada di lapangan membangun desa dan tidak terlepas dari bimbingan setiap aspek kampus yang ikut terlibat secara langsung dengan program ini ataupun yang tidak terlibat secara langsung.

BACA JUGA:Tahap Kampanye Rentan Terjadi Konflik

Meskipun mereka berlatar belakang pendidikan, tetapi mereka juga memperhatikan mengenai lingkungan dan ilmu pendidikan tentang desa. Berada di lingkungan desa tetapi merdeka belajar di program ini sangat menyenangkan.

Dorongan dalam kegiatan atas diskusi bersama dengan seluruh perangkat desa agar menciptakan komunikasi yang baik untuk mendekatkan diri bersama dengan masyarakat desa baru untuk ikut serta ke dalam program yang ada di desa dengan program yang dibawa oleh mahasiswa.

Program ini menciptakan kegiatan perencanaan selama penugasan di desa dilihat berdasarkan persiapan dan antisipasi perencanaan apabila terdapat kendala dalam pelaksanaannya di desa kemudian program kerja yang telah terlaksana akan diadakan evaluasi terhadap seluruh individu yang berfungsi sebagai instropeksi diri mengenai kemajuan dalam menjalankan kewajiban sesuai dengan berbagai divisi yang sudah dibagikan sesuai kesepakatan bersama. (*/zen)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan