JAKARTA - Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono mengatakan, Tim Percepatan Investasi IKN yang dibentuk Presiden Joko Widodo pada tahun ini, akan melanjutkan tugas tim yang tahun sebelumnya juga dibentuk oleh presiden.
"Tahun lalu sudah ada tim yang sama, namanya Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Perolehan Tanah dan Investasi di IKN, dipimpin oleh Pak Luhut Binsar Pandjaitan, namun karena masa tugasnya berakhir Desember 2023, maka perlu dibentuk tim untuk melanjutkan," ujar Agung Wicaksono di Nusantara (IKN), Senin.
Satgas tahun lalu dibentuk melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2023 tentang Satuan Tugas Percepatan Perolehan Tanah dan Investasi, sehingga untuk tim percepatan investasi tahun ini juga akan dibentuk melalui peraturan presiden.
Pembentukan tim percepatan investasi IKN ini, katanya, merupakan hak prerogratif presiden dan dimungkinkan bulan Mei ini sudah ke luar peraturan presiden, karena sudah dikoordinasikan dengan sejumlah menteri terkait, termasuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
BACA JUGA:Sesuai Kode Etik Jurnalistik Draf Revisi UU Penyiaran
BACA JUGA:Diminta Tingkatkan Upaya Pemahaman Alquran, Hasil Rakernas LPTQ Tahun 2024
"Untuk tugas satgas yang dipimpin Pak Luhut tahun lalu, cukup banyak yang dihasilkan seperti inventarisasi dan identifikasi permasalahan, data, serta dokumen yang diperlukan dalam rangka percepatan perolehan tanah dan investasi di IKN," kata Agung.
Hasil lainnya seperti menetapkan langkah percepatan perolehan tanah dan investasi, meningkatkan sinergi pengambilan kebijakan antar kementerian/lembaga dalam percepatan perolehan tanah dan investasi di IKN, termasuk memfasilitasi kemudahan berusaha di IKN.
"Mengingat banyaknya tugas yang dihasilkan tahun lalu, maka untuk tim yang dibentuk tahun ini akan melanjutkan tugas tahun sebelumnya, namun sesuai peran untuk investasi di IKN," katanya.
Ditanya mengenai nilai investasi yang telah masuk ke IKN, ia mengatakan bahwa hingga akhir April 2024 sudah mencapai Rp49,6 triliun di luar APBN, mengalami penambahan ketimbang Desember 2023 yang senilai Rp45 triliun.
BACA JUGA:Seragam Baru
"Nilai sebesar ini berasal dari lima kali ground breaking (peletakan batu pertama) dengan investasi dari domestik yang didukung mitra asing seperti Singapura, India, dan dari Eropa. Bulan ini juga ada investasi bidang pendidikan dengan ground breaking yang akan dilakukan presiden, namun tanggal kepastian ground breaking menyesuaikan waktu beliau (presiden)," kata Agung. (ANTARA)