Jambi, Jambikoran.com – Butandang merupakan sebuah kegiatan muda-mudi di masyarakat Kerinci, dengan tujuan mengekspresikan rasa cinta satu sama lain.
Butandang biasanya dilakukan di rumah perempuan, dan laki-laki akan datang menemuinya. Itulah yang disebut dengan butandang.
Di beberapa daerah, Butandang juga merupakan ajan bertukar barang antara laki-laki dan perempuan.
Sebagai tanda bahwa mereka sedang jatuh cinta dan menerima cinta satu sama lain, biasanya laki-laki memberikan sarung dan perempuan memberikan kain jarik.
BACA JUGA:Sempat Menjauhi Luffy, Ini Fakta Ace Sang Tinju Api Saudara Mugiwara Luffy
BACA JUGA:Ini Dia, Beberapa Novel Tentang Persaudaraan Karya Tere Liye
Tradisi atau budaya ini akan dikenalkan oleh Teater Kuju, Sastra Indonesia, Universitas Jambi. Mempersembahkannya dengan sebuah teater berjudul ‘Butandang’.
Naskah ini ditulis sendiri oleh mahasiswa Sastra Indonesia, yang merupakan asli orang Kerinci bernama Rilect Amigos.
Ia membuat naskah yang merupakan tradisi tempat kelahirannya ini dengan tujuan “Karena saya sendiri merupakan orang asli dari kerinci dan tentunya tradisi kerincilah yang saya pahami bagaimana bentuk dan prakteknya.
Selain itu, saya juga ingin mengenalkan tradisi dan mengkritik suatu peristiwa yang ada di kerinci yang saya kemas melalui pementasan teater Butandang ini,” beber Rilect 15/5.
BACA JUGA:Gila! Novel ‘Teruslah Bodoh Jangan Pintar’ Sampai Membuat Ernest Prakasa Termangu
BACA JUGA:4 Film Keluarga yang Cocok Ditonton Saat Libur Akhir Pekan
Dalam naskah Butandang ini menceritakan tentang, seorang pemuda pengangguran yang berniat untuk mendapatkan hati gadis, yang merupakan kembang desa di dusun tersebut dengan cara butandang.
Namun, masalah muncul ketika ia harus bersaing dengan temannya sendiri yang sudah jadi abdi negara.
Masalah makin menjadi ketika terungkap bahwa emak si gadis tersebut, sangat tergila-gila dengan calon menantu yang berseragam.