JAMBIKORAN.COM - Tewasnya presiden Iran Ebrahim Raisi (63) yang mengalami kecelakaan helikopter bersama sejumlah pejabat akhirnya terungkap.
Disitat dari laman Reuters, Presiden Ebrahim Raisi awalnya berencana untuk meresmikan sebuah proyek bendungan di perbatasan Azerbaijan dengan menggunakan helikopter.
Diketahui, Bendungan Qiz-Qalasi sendiri merupakan proyek bersama dengan pemerintah Azerbaijan.
Dalam sejumlah video dan foto yang beredar, Raisi sebelum kejadian, bertanggal 19 Mei.
Ia juga sempat memberi pernyataan ke media soal bagaimana dirinya berharap bendungan yang dibuat kedua negara bisa bermanfaat bagi warga.
BACA JUGA:Harga Minyak Dunia Melonjak Naik Usai Presiden Iran Meninggal Dunia Akibat Kecelakan Helikopter
BACA JUGA:Profil Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Helikopter
"Bendungan ini bisa menyediakan transit yang aman tak hanya bagi barang-barang, tapi juga penumpang dan juga turis," katanya di kesempatan itu.
Terlihat pula momen lain di mana Raisi berada di dalam helikopter dan melihat ke arah luar helikopter, dimuat televisi lokal Iran.
Ditunjukan pula bagaimana foto helikopter yang ia naiki. Namun naas helikopter yang ditumpangi Raisi tak memberi kabar seusai acara saat hendak kembali ke ibu kota.
Hingga sore hari, televisi pemerintah mengabarkan bahwa tak ada kontak dari helikopter sang presiden.
Alhasil Iran memerintahkan menurunkan tentara dam pasukan elit Garda Revolusi Iran (IRGC) untuk terjun ke operasi penyelamatan. Sejumlah negara seperti Turki dan Rusia juga membantu pencarian.
BACA JUGA:Tidak Ada Korban Selamat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Rais
BACA JUGA:Hamas Sampaikan Solidaritas Penuh kepada Iran Pasca Insiden Helikopter Presiden Raisi
"Hari sudah gelap dan hujan mulai turun, namun pencarian terus dilakukan. Tim penyelamat telah mencapai lokasi tersebut. namun, hujan telah menimbulkan lumpur, sehingga menyulitkan pencarian," kata seorang reporter lokal di TV pemerintah setempat Minggu malam.