JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendorong adanya bantuan pemulihan trauma bagi keluarga Vina Dewi Arsita, korban kasus pembunuhan di Cirebon.
Koordinator Subkomisi Penegakan HAM Komnas HAM Uli Parulian Sihombing mengatakan hal itu ketika kuasa hukum keluarga Vina mendatangi Kantor Komnas HAM untuk menyampaikan perkembangan kasus tersebut.
"Laporannya terkait dengan perkembangan kasus pembunuhan Vina, perkembangan terkait dengan penyidikan, dan kepastian adanya trauma healing untuk keluarga Vina," kata Uli Parulian Sihombing di Jakarta, Senin.
Selain bantuan pemulihan trauma, Uli mengatakan bahwa Komnas HAM juga akan memastikan proses hukum dan kepastian kompensasi dan restitusi terhadap keluarga korban.
BACA JUGA:Hari Ini Vonis Istri Mantan Gubernur Jambi, Kasus Suap Ketok Palu RAPBD Provinsi Jambi
BACA JUGA:Residivis Kambuhan Rampas Motor, Dibekuk Polsek Bathin II Babeko
Hal senada juga disampaikan oleh Komisioner Komnas HAM Anis Hidayah. Ia menyebutkan salah satu atensi Komnas HAM adalah memastikan pemulihan bagi anggota keluarga korban.
Anis mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membantu pemulihan seperti bina sosial.
"Penting bagi keluarga mendapatkan semacam psikolog klinis untuk menjadi acuan seberapa trauma anggota keluarga korban karena kasus ini," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, kuasa hukum keluarga Vina, Putri Maya Rumanti, mengatakan bahwa keluarga Vina mengalami trauma yang sangat luar biasa sehingga perlu adanya pendampingan pemulihan psikologis.
BACA JUGA:Jasad Nelayan Tanjab Timur Ditemukan Diperairan Kepri, Setelah Hilang Sekitar 10 Hari
BACA JUGA:Pelaku PETI Melarikan Diri, Saat Anggota Polres Lakukan Penertiban
"Mereka masih terus mengingat kebiasaan Vina, mengingat wajah Vina, mengingat luka, dan penyiksaan yang dialami oleh Vina. Jadi, memang saya sampaikan bahwa bagaimanapun kami harus memberikan pendampingan untuk trauma healing tersebut," kata dia.
Diketahui bahwa pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina terjadi pada bulan Agustus 2016. Remaja Cirebon itu dibunuh bersama kekasihnya, Muhammad Rizky atau Eky.
Kasus ini kembali mencuat setelah film berjudul Vina: Sebelum 7 Hari mendapat perhatian publik karena kasus tersebut masih menyisakan tiga tersangka yang belum tertangkap.