Jambi – Taman Budaya Jambi (TBJ) mengadakan lomba penulisan lakon, dengan mengangkat tema 10 obyek pemajuan kebudayaan.
“Yang membedakan taman budaya dengan lembaga kesenian lainnya, yaitu taman budaya harus mengambil unsur budaya lokal sebagai patokannya,” jelas Eri Argawan sebagai Kepala Taman Budaya Jambi, belum lama ini.
Dipilihnya tema 10 obyek pemajuan kebudayaan, dalam kegiatan lomba penulisan lakon sendiri, bertujuan untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Jambi.
Kegiatan lomba penulisan lakon ini, merupakan kegiatan lanjutan dari workshop sastra, yang diadakan TBJ pada 13-14 Mei lalu.
BACA JUGA:Dibuka 25 Juni Mendatang, Jadwal PPDB di Kota Jambi
BACA JUGA:Sebanyak 79,05 Persen Rumah Sakit Diklaim Wamenkes Siap Terapkan KRIS
Kegiatan ini, merupakan agenda rutin setiap tahunnya, yang diselenggarakan pihak Taman Budaya Jambi.
Namun, terkhusus tahun ini TBJ memfokuskan naskah lakon monolog.
Tujuan diselenggarakannya lomba penulisan naskah monolog sendiri yaitu untuk, menggairahkan kembali tradisi penulisan naskah lakon.
Serta, memberikan kesempatan dan peluang bagi para penulis. untuk semakin meningkatkan kemampuannya di bidang penulisan naskah lakon.
BACA JUGA:Tidak Ada Klaim Tertunggak, Buntut Persoalan Insentif Nakes Tak Dibayar
Eri juga menjelaskan, dalam pelaksanaan lomba naskah monolog tahun ini juga ada perbedaannya.
Di mana, jika tahun lalu perlombaan dipukul rata untuk semua kalangan, tahun ini TBJ membuat dua kelas. Yaitu remaja dan umum.
“Tahun ini dibagi menjadi dua, remaja dan juga umum” ucapnya.