Bab 5: You Think You Should Make Your Dream Come True
Jika cita-cita kita semua berpusat pada hal yang duniawi, yang jelas-jelas sementara. Maka bersiaplah untuk merasa gak akan pernah puas, akan selalu ada hal lain yang ingin kita kejar di dunia ini. Sejatinya dunia tidak didesain agar kita betah berlama-lama di dalamnya.
BACA JUGA:AC Milan Tunjuk Paulo Fonseca Sebagai Pelatih Baru, Era Kebangkitan Dimulai!
BACA JUGA:Thiago Motta Resmi Gantikan Allegri, Siap Bawa Juventus ke Puncak Kejayaan
Seharusnya kita memprioritaskan cita-cita akhirat, ketika kita dikecewakan sama cita-cita duniawi saja, kita tidak akan terlalu merasa sedih dan kehelingan. Karena tujuan utama kita adalah cita-cita akhirat.
Pada dasarnya cita-cita juga menggambarkan nilai hidup. Jadi, ingin nilai hidup yang setinggi langit atau sedangkal dunia?
Bab 13: You Think You Love Yourself
Kita pikir, kita mencintai diri sendiri padahal nyatanya banyak yang salah menafsirkan hal tersebut. Sebenarnya ketika kita mencintai sesuatu, kita akan menjaganya dari hal-hal yang buruk.
Misalnya menjaga tubuh kita dengan makan makanan yang baik dan sehat, tapi nyatanya kita memakan makanan yang tidak sehat dengan dalih reward kepada diri sendiri, selain itu ketika terus-terusan menghamburkan uang, itupun dengan dalih reward.
Tak sedikit juga wanita yang mengumbar aurat, memperlihatkan rambutnya karena ia bersembunyi dari kata mencintai diri sendiri, sehinga ia bebas melakukan apapun.
Jika beneran mencintai diri sendiri, kita akan menjaga tubuh kita dari panasnya api neraka kelak. Kita akn menutup aurat. Menjaga tubuh kita dari rasa sakit dengan sering olahraga dan makan makanan yang sehat serta bergizi.
Bab 14: You Think You’re a Good Friend
Teman adalah orang yang sangat berpengaruh di hidup kita. Kita harus selektif ketika memilih teman, orang lain pun begitu.
Tapi apakah kita sudah menjadi teman yang baik bagi mereka? Ketika kita bisa senang ketika ia menceritakan kebahagiannya. Ini cukup sulit dan bahkan sangat sulit, untuk dilakukan oleh sebagian orang.
Karena banyak teman yang iri, marah, atau menganggap bahwa temannya tidak berhak bahagia kecuali dia. Jadi apakah kita sudah menjadi teman yang baik? Ketika kita juga bisa menegurnya ketika salah, dan bisa menjaga dia dari hal-hal buruk yang tidak ia ketahui. (*)