Misteri Supranatural dan Satire Sosial, Serial 'Nightmares and Daydreams' Karya Joko Anwar

Senin 24 Jun 2024 - 15:09 WIB
Reporter : Dimas
Editor : Rizal Zebua

Episode kelima, "The Other Side", berkisah di era tahun 1997, mengungkap hilangnya seorang pelukis poster bioskop dan kegigihan upaya sang istri untuk menyelamatkannya.

"Hypnotized" di episode keenam mengisahkan tentang Ali (Fachri Albar), seorang teknisi elektronik yang putus asa untuk mendapatkan kehidupan layak demi menafkahi keluarga.

Dia lantas belajar untuk menghipnotis, namun Ali segera dihadapkan dengan konsekuensi atas apa yang dilakukannya.

BACA JUGA:Verstappen Mengunci Kemenangan Ketujuh di GP Spanyol

BACA JUGA:Kemenangan di Kaohsiung Masters Membuat Jesita/Febi Semakin Percaya Diri

Terakhir adalah "P.O. Box" yang mengajak penonton menjejak kembali ke tahun 2024 lewat petualangan Valdya (Asmara Abigail), penaksir nilai berlian profesional yang sedang menelusuri jejak keberadaan kakak perempuannya yang hilang lima tahun lalu.

Bermodalkan alamat P.O. Box kantor lowongan pekerjaan yang ditinggalkan oleh sang kakak, Valdya mengikuti jejak yang mengerikan.

Valdya dipertemukan dengan orang-orang aneh yang doyan menyantap organ tubuh terbaik dari manusia. 

Di ujung episode, kejadian-kejadian yang tampaknya tidak terkait ini perlahan mulai selaras. Kabut detail nan halus mulai tersingkap, menjalin koneksi yang mengikat para karakter.

Di sini, Joko Anwar tidak hanya memberi latar pengalaman yang sama kepada tokoh-tokohnya melalui kenyataan kerasnya hidup di negara yang terus bergulat dengan pergolakan politik dan ekonomi, namun juga melalui pengalaman supranatural individu mereka.

Sebuah satire sosial dari Joko Anwar adalah sekuat apapun individu bertahan di negara ini untuk bisa sekadar bertahan hidup, nyatanya pilihan untuk membuat keputusan buruk selalu ada di pojokan relung pikiran. 

Pada akhirnya, semua orang berusaha untuk melindungi sudut kecil mereka sendiri.

Serial yang tayang pada Jumat, 14 Juni di Netflix itu, saat ini sudah masuk delapan besar judul yang paling banyak ditonton di Netflix secara global.

Joko Anwar juga menggandeng tiga sutradara lain untuk terlibat dalam penggarapan serial ini, Randolph Zaini, Ray Pakpahan, dan Tommy Dewo.(*)

Kategori :