Jambi - Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, menjadi sorotan setelah sebuah benda diduga granat ditemukan di salah satu lokasi di wilayah tersebut. Tim Gegana Brimob Polda Jambi telah dikerahkan untuk memverifikasi kebenaran penemuan ini.
Benda yang diduga granat tersebut ditemukan oleh anak-anak remaja yang sedang asik berenang dan bermain di anak sungai Batanghari tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Herman, warga yang tinggal di dekat lokasi penemuan granat tersebut. Dirinya mengatakan, benda yang diduga granat tersebut kemungkinan benda peninggalan dari zaman penjajahan Jepang atau Belanda.
“Kita dak tau itu mungkin dari zaman dulu, bukan zaman sekarang, itu bom zaman Belanda Jepang, tidak ada tulisannya,” sebutnya.
BACA JUGA:3 Terdakwa Dituntut 6 Tahun Penjara, Yusrizal Dibebankan Uang Pengganti Rp 747 Juta Lebih
BACA JUGA:2 Wanita Terlibat Jaringan Narkotika, Polres Muaro Jambi Musnahkan 98,5 Gram Sabu, 64 Butir Ekstasi
Herman mengatakan bahwa ini merupakan kali kedua ditemukannya benda yang diduga bom granat di wilayah tersebut. Pertama kalinya, warga pernah menemukan benda yang serupa pada sekitar tahun 1990an.
“Sudah 2 kali ditemukan disini, pertama sekitar tahun 1990 an,” ujarnya.
Herman mengatakan, anak-anak yang menemukan granat tersebut berpikir bahwa benda tersebut merupakan besi, sehingga dibawa naik ke atas dan di pakai untuk mainan.
“Mungkin katanya besi, jadi dibawa, ditentangnya la, dioper-oper untuk mainan, sampai hampir patah,” ungkapnya.
BACA JUGA:Akibat Gunung Everest Mencair, Banyak Mayat Pendaki Tiba-Tiba Bermunculan
BACA JUGA:Penyidik Periksa 2 Tersangka Baru, Dalam Kasus Ko Apex di Jambi
Sementara itu, Ipda Suwandi, Plt Dansubden 2 Jibom, Brimob Polda Jambi, saat diwawancarai mengatakan bahwa, pihaknya telah mengidentifikasi benda tersebut, dan memang merupakan sebuah granat.
“bahwa benda tersebut merupakan granat pada kekaisaran zaman penjajahan Jepang, yang dibuat pada tahun 1936 dan digunakan pada tahun 1939 oleh marinir Jepang,” jelasnya.
Ipda Suwandi mengatakan bahwa, berat granat tersebut 450 gram, yang diduga saat digunakan pada zaman Jepang, namun gagal meledak.