Tanri Abeng

Jumat 05 Jul 2024 - 17:42 WIB
Reporter : Dahlan iskan
Editor : Rizal Zebua

Di zaman Bu Megawati jadi presiden, Pak Laks kembali diangkat menjadi menteri BUMN. 

Setelah tidak jadi menteri Pak Tanri tetap laris: diminta jadi CEO Grup Bakrie. Lalu jadi Komut Pertamina. Jadi CEO di kelompok usaha OSO. Bahkan saat meninggal pun masih menjadi komisaris di salah satu BUMN. 

'Dendam'-nya untuk terjun ke dunia  pendidikan dituntaskan di tahun 2011. Saat usianya 70 tahun. Pak Tanri menjual sahamnya di hotel Aryaduta Makassar. Hasilnya: untuk membangun Tanri Abeng University di  Jakarta. Ia yang jadi rektornya, sampai meninggal dunia. 

Pak Tanri memang bertekad harus ia yang langsung  memimpin universitas itu. Misinya: agar lulusannya bisa menjadi manajer yang hebat. Atau jadi pengusaha. Atau menjadi seorang pemimpin. 

BACA JUGA:Tim Karate Indonesia Borong 6 Emas di ASEAN University Games 2024

BACA JUGA:Prestasi Gemilang! Pencak Silat Indonesia Amankan 4 Emas dan 1 Perak di AUG 2024

Di universitas itulah Pak Tanri kehilangan isterinya: Farida Nasution. Farida meninggal di tahun 2016 dengan dua anak: Emil Abeng dan Edwin Abeng. Dari mereka lahir 4 cucu. 

Di universitas itu pula Pak Tanri menemukan pengganti Farida. Dia seorang dosen komunikasi: Kartika Harijono. Dipanggil Chika. Janda satu anak. Pak Tanri dan Chika menikah tanggal 4 bulan 5 tahun 2019. 

Saya tidak bisa melayat kemarin. Saya minta tolong Mas Irwan Setiawan untuk mengucapkan duka. Mas Irwan adalah pimpinan Jawa Pos di Jakarta pada masanya. Kini ia menjadi dosen komunikasi di Tanri Abeng University. 

Tentu pada dasarnya Pak Tanri tidak memerlukan gelar apa pun selain MBA. Tapi pada akhirnya beliau kuliah S-3 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sampai bergelar doktor. Itu semata-mata karena peraturan:  untuk bisa jadi rektor harus bergelar doktor. 

BACA JUGA:Setelah Masa Pinjaman, David Raya Kini Jadi Pemain Tetap Arsenal

BACA JUGA:Manchester United Perpanjang Kontrak Erik ten Hag hingga 2026

Pak Tanri adalah contoh "sekali hidup banyak berbuat". Juga "banyak membuat sejarah".(Dahlan Iskan) 

Kategori :

Terkait

Minggu 07 Jul 2024 - 16:58 WIB

Nasihat Murid

Jumat 05 Jul 2024 - 17:42 WIB

Tanri Abeng