Tak hanya itu, batang sepang yang diserut kecil-kecil, kemudian dicampur bersama gula batu dan biji selasih menghadirkan minuman air secang.
Minuman ini oleh para nenek digunakan untuk menurunkan panas dalam, melancarkan pencernaan, dan menangkal serangan racun.
2. Makanan Berbasis Sungai Makanan
Sungai yang menjadi habitat bagi ikan-ikan, seperti ikan Ruan (gabus) serta ikan mudik.
Ikan Ruan sendiri bisa diolah menjadi berbagai macam masakan, baik dengan cara digoreng, dibakar, disenggung, maupun digulai.
BACA JUGA: Jalan Menuju Wisata Candi Sempat Terganggu
BACA JUGA:Dewan Muaro Jambi Gelar Paripurna Pendapat Akhir Fraksi
Bukan hanya rasanya yang manis dan gurih, ikan ruwan juga memiliki sejumlah manfaat, seperti menyembuhkan luka setelah operasi, melancarkan peredaran darah, mendukung pertumbuhan otak pada anak dan dewasa, serta mengatasi gejala gizi buruk.
Ikan mudik juga bisa dimasak menjadi berbagai macam hidangan, seperti ikan seluang, ikan bajubang, ikan lambak, ikan ringo, ikan barengit, ikan susur batang, dan sebagainya.
Ikan yang melimpah keberadaannya ini juga dimanfaatkan menjadi kerupuk ikan, tempe ikan, bakasam ikan, rusip ikan, bakso ikan, hingga pempek ikan.
3. Makanan Berbasis Hutan
Ekosistem terakhir yang menjadi sumber pangan masyarakat adalah hutan.
BACA JUGA:Lahan Sawah di Tanjabbar Terus Berkurang, Akibat Alih Fungsi Lahan
BACA JUGA:Polres Muaro Jambi Lakukan Pemusnahan 98,5 Gram Sabu dan 64 Butir Pil Ekstasi
Hutan yang masih asri di Muaro Jambi menjadi rumah bagi berbagai bahan makanan, seperti gula enau (aren), cuka no (nira enau), hingga daun-daun aromatik yang dipakai sebagai sayur rempah ratus belut.
Semua jenis makanan dan minuman khas Muaro Jambi ini mengedepankan bakat untuk menjaga gizi.