BACA JUGA:Marcelo Bielsa Mengaku Bertanggung Jawab Usai Uruguay Kalah di Semifinal Copa America
BACA JUGA:Kolombia Melaju ke Final Copa America 2024 Usai Tundukkan Uruguay
Sebaliknya, Spanyol agak kekurangan referensi untuk memahami secara utuh permainan Inggris, kecuali Rodri yang menjadi andalan lini tengah Spanyol dan Manchester City.
Rodri yang menjadi otak permainan La Roja bakal bertarung dengan Declan Rice seperti sering terjadi di Liga Inggris. Kedua gelandang ini instrumental baik baik timnas Spanyol dan Inggris maupun bagi City dan Arsenal.
Duel sengit juga terjadi antara kedua sayap dengan kedua sayap pertahanan mereka.
Satu lagi kelebihan Inggris adalah skuad mereka diisi oleh delapan pemain yang tampil dalam final Euro 2020. Hanya Jesus Navas yang memiliki kualifikasi seperti dimiliki delapan pemain Inggris itu.
Pengalaman ini bisa menjadi faktor pembeda, apalagi pemain-pemain Inggris, termasuk Bukayo Saka, berhasil melawan kutukan adu penalti ketika menyingkirkan Swiss dalam perempat final. Jika laga ini harus diakhiri adu penalti, Inggris menjadi tim yang lebih siap untuk menang.
BACA JUGA:Khephren Thuram Resmi Bergabung dengan Juventus dengan Kontrak Lima Tahun
BACA JUGA:Joao Palhinha Resmi Gabung Bayern Munich, Siap Taklukkan Bundesliga
Yang pasti, seperti diakui Luis de la Fuente, tim yang bisa mengelola dengan baik kekuatannya dan seminimal mungkin melakukan kesalahan, adalah yang akan memenangkan laga ini.
Pertanyaannya, apakah Lamine Yamal dan Nico Williams yang merusak tim pertahanan Inggris, atau Saka, Bellingham dan Phil Foden yang mengacaukan lini belakang Spanyol yang salah satunya beranggotakan bek kanan Jesus Navas yang sudah dimakan usia.
De le Fuente kemungkinan besar memasang lagi pola 4-3-3, sedangkan Southgate mempertahankan formasi 3-4-2-1 yang sukses mendikte dan menyingkirkan Belanda.
Ini pertemuan keempat kedua tim dalam turnamen besar setelah Piala Dunia 1950, Piala Dunia 1982 dan Euro 1996. Mereka saling mengalahkan dan sekali seri dalam tiga pertemuan ini.
Terlihat bahwa sejak lama kedua tim adalah tim-tim yang memiliki kekuatan seimbang yang mungkin membuat final Euro 2024 ditentukan oleh adu penalti seperti final Euro tiga tahun lalu.(*)