JAMBIKORAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa ekonomi hijau memiliki potensi besar bagi Indonesia, termasuk potensi kelapa di dalamnya.
"Ke depan, ekonomi hijau merupakan peluang besar bagi Indonesia, baik dalam hal kelapa, cokelat, kakao, vanili, kopi, lada, cengkeh, dan lainnya," kata Jokowi saat meresmikan pembukaan Konferensi dan Pameran Kelapa Internasional di Surabaya pada Senin, 22 Juli 2024.
BACA JUGA:Jadwal Sidang Harvey Moeis dan Helena Lim Terkait Kasus Dugaan Korupsi Timah
BACA JUGA:Bayi Selamat dari Rahim Ibu yang Terbunuh Akibat Serangan Israel
Jokowi menyoroti potensi kelapa di Indonesia yang menghasilkan 2,8 juta ton per tahun dari lahan seluas 3,8 juta hektar. Saat ini, Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar kedua di dunia, dengan Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Riau sebagai daerah produksi utama.
Ia juga menyebutkan bahwa nilai ekspor kelapa nasional mencapai US$ 1,55 miliar, angka yang dapat meningkat jika dikelola dengan serius.
Untuk memanfaatkan potensi tersebut, Jokowi menekankan pentingnya peningkatan produksi dan hilirisasi produk kelapa. Menurutnya, kualitas bibit, pemeliharaan, metode panen, dan penggunaan teknologi dalam hilirisasi sangat penting.
BACA JUGA:Serangan Udara Israel di Yaman Mengakibatkan Dua Tewas dan 80 Luka Bakar Parah
BACA JUGA:Militer Korsel Tingkatkan Serangan Psikologis terhadap Korut dengan Siaran K-pop di Perbatasan
Jokowi juga mendorong pemanfaatan limbah kelapa menjadi bioenergi dan mengembangkan kelapa menjadi bioavtur. Hal ini, menurutnya, tidak hanya meningkatkan nilai tambah tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan. (*)