JAMBI - Proyek Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino (Baleno), merupakan bagian dari mega proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Tentu ini membuat, masyarakat berharap akan membawa dampak signifikan bagi ekonomi dan pariwisata setempat.
Proyek ini memulai konstruksinya pada tahun 2023, menjadi salah satu backbone dari JTTS dan penghubung penting antara Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.
Diperkirakan proyek ini akan selesai pada akhir tahun 2024, dengan progres konstruksi saat ini telah mencapai lebih dari 90 persen.
BACA JUGA:Al Haris : Kenduri Swarnabhumi Edukasi Mengali Sejarah Sungai Batanghari
BACA JUGA:Kebijakan Makan Gratis Dinilai Berdampak Ekonomi Jika Penuhi 5 Aspek
Salah satu manfaat utama dari keberadaan jalan tol ini adalah peningkatan aksesibilitas ke situs wisata unggulan di Jambi, terutama Candi Muaro Jambi.
Candi Muaro Jambi, yang merupakan situs arkeologi terluas di Asia Tenggara, terletak di Muaro Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi.
Dengan adanya Jalan Tol Bayung Lencir Tempino, diharapkan jumlah kunjungan wisatawan ke situs bersejarah ini akan meningkat secara signifikan.
Sementara itu, revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi juga menunjukkan kemajuan yang signifikan.
BACA JUGA:Bapanas: Harga Pangan Masih Fluktuatif
BACA JUGA:Laju Gregoria Menuju Final Dihentikan
Proses revitalisasi ini dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan bertujuan untuk melestarikan warisan budaya serta menjaga kelestarian lingkungan.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Jambi, Agus Widiatmoko, menjelaskan bahwa revitalisasi mencakup pemugaran candi-candi utama seperti Candi Kotomahligai dan Candi Parit Duku, serta penelitian di Candi Sialang dan Menapo Alun-alun.
Selain itu, 11 candi lainnya telah selesai dipugar.