JAMBIKORAN.COM - Reservoir air bawah tanah yang sangat besar di Mars baru saja ditemukan oleh para Ilmuan.
Penemuan tersebut berpotensi cukup untuk mengisi lautan di permukaan planet tersebut.
Penemuan mengejutkan itu, yang diterbitkan pada Senin di Proceedings of the National Academy of Sciences, mengungkapkan bahwa air terperangkap dalam retakan dan pori-pori kecil di bawah kerak Mars, yang terletak 7 hingga 12 mil ( 11,2 km-19,3 km) di bawah permukaan planet.
Penulis utama kajian ini, Vashan Wright, seorang ahli geofisika di Scripps Institution of Oceanography, University of California, San Diego, menekankan pentingnya penemuan ini dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA:Pemprov Jambi Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan Sambut HUT RI ke-79
BACA JUGA:Elsa dan Anna Kembali! ''Frozen 3'' Akan Rilis di Tahun 2027
"Memahami siklus air di Mars sangat penting untuk memahami evolusi iklim, permukaan dan interiornya. Titik awal yang berguna adalah mengidentifikasi di mana air berada dan berapa banyak yang ada." isi pernyataan tersebut.
Para peneliti menggunakan data seismik dari pendarat InSight milik NASA, yang beroperasi dari tahun 2018 hingga 2022, untuk mengidentifikasi lapisan kaya air di kerak dalam planet tersebut.
Seorang profesor di University of California, Berkeley bernama Michael Manga membahas implikasi penemuan ini terhadap potensi kelayakan huni di Mars.
"Menetapkan bahwa ada reservoir besar air cair memberikan pengetahuan tentang seperti apa iklim yang ada atau yang kemungkinan ada," kata Manga.
"Dan air diperlukan untuk kehidupan seperti yang kita kenal. Saya tidak melihat alasan mengapa (reservoir bawah tanah) bukan lingkungan yang dapat dihuni," katanya.
BACA JUGA:Pemkab Muaro Jambi Adakan Berbagai Kegiatan untuk Merayakan HUT RI ke-79
BACA JUGA:Resmi! Cole Palmer Perpanjang Kontrak dengan Chelsea Hingga 2033
Kehadiran air cair di bawah permukaan Mars menawarkan wawasan baru tentang sejarah geologi planet tersebut dan mengisyaratkan kemungkinan bahwa kehidupan bisa ada di akuifer (air cair) bawah tanah ini.
Alberto Fairen, seorang ilmuwan planet di Cornell University, juga berkomentar: "Hasil baru ini menunjukkan bahwa air cair memang ada di bawah permukaan Mars saat ini, bukan dalam bentuk danau yang terpisah dan terisolasi, tetapi sebagai sedimen yang jenuh dengan air cair atau akuifer."