JAMBIKORAN.COM - Garuda International Cup (GIC) edisi 2024 akan diikuti oleh delapan negara, yang dimulai pada 22 Agustus di ASIOP Training Ground, Sentul Jawa Barat.
Kedelapan negara yang dimaksud adalah Indonesia, China, Jepang, Malaysia, Thailand, Filipina, Kamboja, dan Singapura.
GIC 2024 merupakan turnamen edisi keempat setelah sebelumnya digulirkan pada 2015, 2022, dan 2023. Terdapat tiga kategori usia yang dipertandingkan, yakni U-10, U-12, dan U-17.
Project Director GIC 2024, Wahyu Budiarto, menyebut kompetisi tersebut digelar untuk dapat memberi kesempatan kepada pemain-pemain junior untuk menghadapi lawan-lawan dari berbagai negara.
BACA JUGA:Elkan Baggott Tak Dipanggil ke Timnas untuk Laga Kualifikasi, Shin Tae-yong Beri Penjelasan
BACA JUGA:Sevilla Ditahan Imbang Las Palmas, Celta Vigo Mulai Liga Spanyol dengan Kemenangan
“Garuda International Cup ini semakin sesuai harapan kami pada awal penyelenggaraan pada 2015, yakni dapat menjadi ajang untuk sepak bola Indonsia dan menjadikan kompetisi ini sebagai salah satu turnamen sepak bola di Asia,” kata Wahyu pada konferensi pers di Bogor, Jumat.
“Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada talenta-talenta muda Indonesia untuk bisa berkompetisi di level Asia, kemudian level dunia,” tambahnya.
Pada edisi 2024, GIC menjadi semakin istimewa karena diselenggarakan berdekatan dengan perayaan kemerdekaan Indonesia ke-79.
Wahyu pun berharap dari turnamen GIC 2024 akan muncul bibit-bibit pesepak bola muda, yang nantinya akan dapat membela timnas Indonesia.
“Pada 2023 ada Ji Da Bin, Marselinus Ama Ola, dan Meshal Hamzah yang kini ada di timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri,” tutur Wahyu.
BACA JUGA:Gol Debut Joshua Zirkzee Selamatkan Manchester United di Laga Pembuka Liga Inggris
BACA JUGA:Ungkap Penyebab Ibunda Ferry Maryadi Meninggal
Sementara itu, Board Of Directors Shonan Bellmare, Shun Ogino, menyebut turnamen ini sangat penting bagi pemain muda, karena memberikan banyak pengalaman yang mustahil didapat hanya dengan latihan. Bellmare sendiri merupakan peserta GIC 2024 asal Jepang.
“Melalui turnamen ini para pemain bisa belajar dari pertandingan, bagaimana cara membaca permainan, menambah mentalitas bertanding, jam terbang, bagaimana mengontrol emosi. Hal ini sulit diajarkan di akademi, tapi harus diperoleh pemain di lapangan secara alami,” yakin Shun.