JAMBI – Gubernur Al Haris bersama istrinya yang juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jambi, Hesnidar Haris, mempromosikan tenun songket dan batik Jambi melalui parade yang meriah di auditorium Kantor Gubernur Jambi, Rabu malam, 11 September 2024.
Dalam acara bertajuk “Parade Tenun Songket dan Batik Jambi,” Gubernur Al Haris dan Hesnidar Haris tampil memukau di atas catwalk dengan mengenakan tenun batik dan songket Jambi yang serasi. Acara ini juga menampilkan kepala daerah dan pejabat Pemprov Jambi yang ikut berjalan di catwalk dengan pakaian tenun Jambi, termasuk Sekretaris Daerah (Sekda) Sudirman, serta Pj Bupati dari beberapa daerah seperti Kerinci, Merangin, Sarolangun, Tebo, Muaro Jambi, dan Pj Walikota Jambi.
Parade ini merupakan bagian dari perayaan Hari Tenun yang jatuh pada bulan September. Hesnidar Haris menjelaskan bahwa tujuan dari parade ini adalah untuk memperkenalkan kekayaan dan keindahan tenun Jambi kepada masyarakat.
“Jambi memiliki berbagai jenis kain tenun yang luar biasa. Melalui festival ini, kami ingin masyarakat mengenal dan menghargai kualitas tenun Jambi yang sudah diakui oleh Dekranasda pusat,” ujar Hesti, sapaan akrab Hesnidar Haris.
Lebih lanjut, Hesti berharap dengan meningkatnya pemakaian tenun Jambi, ekonomi para perajin akan ikut berkembang.
“Dengan semakin banyak yang memakai tenun Jambi, maka ekonomi perajin akan semakin meningkat. Ini adalah bagian dari usaha kita untuk mengangkat tenun Jambi ke tingkat yang lebih tinggi,” tambahnya.
Al Haris menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jambi dalam mendukung perajin dan mengembangkan produk kerajinan lokal.
“Kami melakukan berbagai upaya untuk mendampingi UMKM dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan produk kerajinan. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk menumbuhkembangkan ekonomi kreatif dan kerakyatan di Provinsi Jambi,” ujar Gubernur Al Haris dalam sambutannya saat membuka kegiatan Temu Perajin Dekranasda Provinsi Jambi.
Acara ini diakhiri dengan penampilan bujang gadis Jambi, yang menambah kemeriahan dan menegaskan keberagaman serta kekayaan budaya tenun di Jambi.