KERINCI - Harga komoditi pangan tomat di Kabupaten Kerinci mengalami penurunan signifikan dalam sebulan terakhir.
Penurunan ini disebabkan oleh melonjaknya pasokan tomat dari petani, sementara permintaan, baik dari dalam daerah maupun luar daerah, mengalami penurunan tajam.
BACA JUGA:KPU Bungo Petakan TPS Rawan Bencana
BACA JUGA:Inflasi Merangin Stabil
Seorang petani, Tumiran, menjelaskan bahwa penurunan harga ini sangat terasa dalam keseharian mereka.
"Buah tomat banyak, permintaan turun, apalagi permintaan dari luar daerah juga lesu saat ini," ujarnya.
Harga tomat yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 5.000 per kilogram kini turun menjadi Rp 4.000 per kilogram. Penurunan harga ini tidak sebanding dengan biaya produksi dan upah pekerja yang terlibat dalam pemanenan tomat.
"Daripada busuk, lebih baik kami jual dengan harga murah, agar tidak merugi," tambah Tumiran.
Ia mengungkapkan bahwa harga tomat yang rendah selama sebulan terakhir menyebabkan kerugian besar bagi petani. Selain itu, harga obat-obatan pertanian yang semakin mahal semakin menambah beban mereka.
Tumiran berharap agar harga komoditi pangan, termasuk tomat, dapat kembali meningkat.
BACA JUGA:Bawaslu Sarolangun Desak Pemda Segera Selesaikan Perekaman E-KTP Jelang Pilkada
BACA JUGA:Pemkab Kerinci Capai Cakupan Imunisasi Polio Tinggi pada Sub Pekan Imunisasi Nasional
"Jika harga kembali tinggi, kami akan terbantu untuk memenuhi kebutuhan keluarga, anak sekolah, dan kebutuhan lainnya yang juga mahal," harapnya.
Dia berharap, ada solusi dari Pemkab Kerinci untuk mengatasi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan, serta membantu petani agar tidak mengalami kerugian lebih lanjut. (*)