JAMBI – Program studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membatik.
Mahasiswa FEB UNJA mengajarkan keterampilan membatik kepada para remaja Seberang, Selasa, 10 September 2024.
Dengan menggunakan pewarna alami, pada generasi muda untuk menanamkan kecintaan dan minat, terhadap batik yang dikembangkan oleh para perajin.
Kegiatan ini diadakan di kediaman warga sekitar, Husmi Hasbullah. Kegiatan ini juga dihadiri oleh para dekan UNJA dan beberapa anggota tim pengabdian masyarakat lainnya.
BACA JUGA:Harap Dapat Mengali Potensi Pasca Pembangunan Jalan Simpang Pelawan-Batang Asai
BACA JUGA:Dibangun Sukarela dan Mandiri Keberadaan Musala Al-Arva Di Eks Lokalisasi Payo Sigadung
Dekan FEB UNJA, Shofia Amin, mengatakan betapa pentingnya menumbuhkan rasa cinta terhadap remaja zaman sekrang pada batik yang sekarang sudah mengalami kelangkaan.
“Saat ini, batik Jambi menghadapi kelangkaan sumber daya manusia yang tertarik untuk belajar membatik, terutama di kalangan generasi muda,” ujar Shofia.
Remaja-remaja saat ini lebih menyukai hal-hal praktis dan kurang tertarik mempelajari proses membatik yang membutuhkan kesabaran dan keterampilan.
“Batik adalah pelestarian budaya kita dan warisan nenek moyang yang harus kita jaga. Sayang sekali jika generasi muda tidak mau belajar membatik,” timpalnya.
BACA JUGA:SMA Xaverius I VS SMAN 5 Kota Jambi Berlaga di Final Gubernur Cup 2024
BACA JUGA:Mulai Bertugas 25 September Sudirmna Emban Jabatan Pjs Gubernur Jambi
Acara ini dipandu oleh perajin batik, Siti Hajir. Dosen dan mahasiswa diajari dari awal hingga akhir cara membatik dengan menggunakan pewarna alami.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi peserta dan meningkatkan minat generasi muda untuk menjadi perajin batik.
Kota Seberang menjadi salah satu wisata Jambi yang wajib dikunjungi, karena Seberang adalah pusat kerajinan batik di Jambi.
Potensi kerajinan batik Jambi Seberang cukup besar. Kerajinan batik ini tidak hanya dikenal di tingkat nasional tetapi juga banyak digunakan di daerah.
Ide “City Tour” lahir untuk menyebarkan kesadaran tentang kerajinan batik ini dan menarik wisatawan. (mg06/zen)