JAMBI, JAMBIKORAN.COM - Masalah genangan dan banjir di Kota Jambi semakin mendesak untuk mendapatkan perhatian serius dari para pemangku kebijakan.
Kondisi ini sering terjadi saat hujan deras, mengakibatkan pemukiman warga terendam dan jalan-jalan mengalami genangan, yang mengganggu aktivitas masyarakat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) Kota Jambi, Momon Sukmana Fitra, menegaskan komitmennya untuk menanggulangi masalah ini.
Sebagai instansi yang berwenang atas infrastruktur, terutama drainase, Dinas PUPR terus melakukan perbaikan untuk mengurangi dampak banjir.
BACA JUGA:Berikut 5 Alasan Mengapa BB Tidak Turun Meski Sudah Diet Ketat
BACA JUGA:Ini Dia 5 Manfaat Daun Kelor yang Bagus Untuk Kesehatan
Momon menjelaskan bahwa, penanganan genangan dan banjir di Kota Jambi memerlukan sinergi lintas sektoral.
Ia menekankan bahwa masalah ini tidak hanya disebabkan oleh faktor internal kota, tetapi juga terkait dengan sungai, anak sungai, dan sistem drainase.
Penanganan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Jambi, Pemerintah Provinsi Jambi, dan Balai Wilayah Sungai Sumatera VI (BWSS VI).
"Saya telah melakukan perjanjian kerjasama dengan PUPR Provinsi dan BWSS VI untuk mengatasi masalah ini secara kolaboratif," ungkap Momon.
Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan pendekatan yang lebih terintegrasi dan menyeluruh dalam penanganan banjir di kota ini.
Momon juga mengidentifikasi 19 titik genangan dan banjir yang perlu perhatian. Salah satu fokus awal adalah aliran Sungai Asam.
Dengan adanya nota kesepahaman ini, setiap pihak dapat bekerja sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
"Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses penanganan banjir secara efektif," jelasnya. "Pemkot akan menangani kewenangannya, Pemprov akan mengerjakan saluran yang menjadi tanggung jawabnya, dan BWSS VI dengan kewenangannya," tambah Momon.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan permasalahan genangan dan banjir dapat diselesaikan dengan lebih fokus dan berkelanjutan.