Kontroversi Pengajaran Matematika di Usia Dini: Antara Manfaat dan Tantangan

Sabtu 26 Oct 2024 - 14:00 WIB
Reporter : Irma Suryani
Editor : Rizal Zebua

BACA JUGA:Sambut Asesor BAN-PT, UNJA Optimis Raih Akreditasi Unggul

Mereka pun dapat menghubungkan pelajaran ini dengan pengalaman sehari-hari, sehingga meningkatkan minat dan pemahaman mereka secara alami.

Tantangan Pengajaran di Tingkat TK

Namun, Achmad juga mengingatkan agar pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru, terutama terkait beban administrasi yang semakin bertambah.

Ia berpendapat bahwa dukungan kepada guru sangat penting, mengingat tugas mereka yang semakin kompleks dengan penambahan kurikulum matematika.

BACA JUGA:Memahami 'Strict Parents': Arti, Ciri, dan Dampak pada Psikologis Anak

BACA JUGA: Solusi Pemanfaatan Secara Optimal Limbah Nanas dan Sabut Pinang

Apakah Matematika Akan Resmi Dijarkan di TK?

Rencana ini muncul setelah Menteri Abdul Mu’ti bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto untuk membahas peningkatan kualitas pembelajaran matematika.

Saat ini, Abdul Mu’ti menyatakan bahwa program ini baru akan diuji coba di tingkat dasar (SD), mulai kelas 1 hingga kelas 4.

“Pembicaraan dengan Presiden kemarin lebih kepada pendidikan dasar, bukan spesifik untuk TK,” katanya.

BACA JUGA:Inilah Strategi Untuk Menciptakan Pertemanan yang Positif di Kalangan Siswa

BACA JUGA:Berikut 5 Tips Mendidik Anak Supaya Menjadi Cerdas dan Sukses

Dalam upaya memperkuat basis STEM di Indonesia, Abdul Mu’ti menekankan pentingnya pondasi matematika.

Namun, hingga kini, belum ada keputusan resmi atau panduan teknis untuk implementasi di tingkat TK.

Ke depannya, Kemendikdasmen berencana berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk menyusun kebijakan yang mendukung program ini dengan lebih komprehensif.

Langkah ini diharapkan dapat membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan di era global yang semakin kompetitif. (*)

 

Kategori :