Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyampaikan Job Fair Nasional 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI menyediakan sebanyak 56.566 lowongan pekerjaan.
"Pelaksanaan Job Fair Nasional ini kami akan menyediakan 56.566 lowongan pekerjaan dari 135 perusahaan, 10 perusahaan di antaranya membuka lowongan kerja untuk saudara-saudara kita penyandang disabilitas," ujar Menaker di Jakarta, Jumat.
Ida mengharapkan, penyelenggaraan bursa kerja dengan puluhan ribu lowongan kerja tersebut efektif seperti penyelenggaraan tahun sebelumnya untuk mempertemukan antara pencari kerja dan pemberi kerja atau perusahaan.
"Job fair tahun lalu serapannya luar biasa, sekitar 15.000, ketemu dalam bulan vokasi pada tahun 2022. Tahun ini juga saya berharap efektif mempertemukan antara pemberi kerja dan pencari kerja. Mudah-mudahan ketemu jodoh tersedia lapangan sekitar 56.000 lowongan kerja," ucapnya.
BACA JUGA:Yenny Wahid Tambah Energi Bagi Kemenangan Ganjar-Mahfud
BACA JUGA:Produksi Ikan Semester I Mencapai 2,5 Ribu Ton
Ia memaparkan, Job Fair Nasional 2023 ini merupakan salah satu kegiatan yang diselenggarakan Kemnaker RI pada Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2023.
Selain bursa kerja, terdapat beberapa kegiatan lainnya, yaitu pameran pelatihan dan produk vokasi, seminar, sertifikasi, layanan ketenagakerjaan, lomba keterampilan, "meet-up" ekosistem pelatihan vokasi ketenagakerjaan, dan hiburan.
Kegiatan Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2023 yang berlangsung pada 27-29 Oktober 2023 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (27/10) itu dibuka oleh Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin. Pembukaan ditandai dengan menekan layar sentuh oleh Wapres yang didampingi Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.
Dalam kesempatan itu, Wapres mengapresiasi inisatif Kementerian Ketenagakerjaan RI atas penyelenggaraan acara tersebut.
BACA JUGA:Insiden Jembatan Kaca Jadi Bahan Evaluasi
BACA JUGA:Modal Dikit, Modal Peluit
Wapres berharap kegiatan tersebut dapat menjadi langkah efektif untuk mendiseminasi informasi penyelenggaraan pelatihan vokasi sekaligus memfasilitasi pemangku kepentingan, termasuk pencari kerja, pemberi kerja, dan stakeholders ketenagakerjaan lainnya untuk melakukan bisnis proses pelatihan vokasi.
"Saya berharap seluruh upaya untuk merevitalisasi pelatihan vokasi bisa berdampak luas, serta dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Indonesia dan pemangku kepentingan terkait," ujar Wapres. (ANTARA)