Konferensi CEAPAD Sepakat Terus Bekerja untuk Perbaiki Situasi Gaza

Sabtu 14 Dec 2024 - 18:16 WIB
Reporter : Antara
Editor : Surya Elviza

JAKARTA - - Konferensi Kerja Sama Negara-Negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (CEAPAD) mengadakan pertemuan daring tingkat kerja pada Rabu 11 Desember 2024 dan sepakat untuk terus berupaya memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza.

Pertemuan itu dipimpin bersama oleh Direktur Jenderal Biro Urusan Timur Tengah dan Afrika Kementerian Luar Negeri Jepang, Ando Toshihide, dan Menteri Perencanaan dan Kerja Sama Internasional Palestina, Wael Zakout.

Kementerian Luar Negeri Jepang melalui pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis 12 Desember 2024, menyatakan dalam pertemuan itu para peserta membahas berbagai isu terkait kebutuhan kemanusiaan, pemulihan awal, serta rekonstruksi di Gaza.

Peserta pertemuan juga menyepakati langkah-langkah untuk memberikan bantuan kepada Palestina guna memenuhi kebutuhan mendesak tersebut. Selain itu, mereka menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dalam jangka menengah hingga panjang dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing negara.

BACA JUGA:Presiden Tegaskan Pentingnya Profesionalisme Polri Layani Masyarakat

BACA JUGA:Perangi Korupsi, Prabowo Luncurkan E-Katalog 6.0

Kementerian Luar Negeri Jepang juga menyatakan pertemuan tersebut bertujuan untuk memperkuat kerja sama antar negara-negara Asia dalam mendukung pembangunan Palestina.

CEAPAD, yang dimulai Jepang pada tahun 2013, bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya, pengetahuan, dan pengalaman pembangunan ekonomi negara-negara Asia Timur dalam mendukung Palestina.


Pertemuan daring kali ini dihadiri oleh sejumlah negara dan organisasi internasional, di antaranya Jepang sebagai tuan rumah, Palestina sebagai co-host, Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Republik Korea, Laos PDR, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, serta organisasi seperti Bank Dunia, Kantor Kuartet, OCHA, UNRWA, dan Bank Pembangunan Islam.

Dalam kesempatan itu, para peserta juga menegaskan kesiapan untuk berkolaborasi dalam berbagai cara untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut. Mereka menyatakan pentingnya melibatkan seluruh pihak dalam mendukung upaya untuk Palestina itu.

BACA JUGA:Dana BOS SMAN 2 Bungo Diselewengkan, Mantan Kepala Sekolah dan Bendahara Diperiksa

BACA JUGA:Cantik Cerdas

Selain itu, situasi di Gaza semakin memprihatinkan akibat serangan militer Israel yang telah menewaskan lebih dari 44.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak serangan kelompok perjuangan kemerdekaan Palestina, Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant terkait tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza. (*)

Kategori :