Pemerintah Sediakan Cek Kesehatan Mental Gratis, Berikut Ini Caranya

Senin 03 Feb 2025 - 11:00 WIB
Reporter : Antara
Editor : Finarman WP

JAKARTA  – Pemerintah Indonesia segera meluncurkan program pemeriksaan kesehatan mental gratis yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat, dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan deteksi dini gangguan kesehatan mental.

Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan informasi terkait skema dan tata cara pelaksanaan program tersebut.

Menkes Budi menjelaskan bahwa program ini akan memanfaatkan aplikasi SATUSEHAT, yang dapat diunduh oleh masyarakat untuk mendaftar, memilih puskesmas, serta menentukan jadwal pemeriksaan.

Hasil pemeriksaan pun akan dikirim secara digital melalui aplikasi tersebut.

BACA JUGA:Dampak Buruk Gonsumsi Gula Berlebihan pada Balita

BACA JUGA:Langkah Turunkan Berat Badan di Usia 50 Tahun

"Pemeriksaan kesehatan mental gratis ini akan terbagi menjadi dua kategori: untuk usia sekolah dan usia di luar sekolah. Untuk usia sekolah, skrining akan dilakukan di sekolah pada awal tahun ajaran baru. Sedangkan bagi masyarakat di luar usia sekolah, mereka dapat melakukan pendaftaran melalui aplikasi SATUSEHAT dan memilih jadwal yang diinginkan," jelas Budi.

Pemeriksaan kesehatan mental ini dapat dilakukan di lebih dari 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik swasta yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pemeriksaan untuk individu di luar usia sekolah akan dilakukan berdasarkan tanggal ulang tahun mereka, ditambah satu bulan.

Sebagai contoh, seseorang yang berulang tahun pada bulan Januari hingga Maret bisa melakukan pemeriksaan hingga bulan April.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Aplikasi Editing Foto

BACA JUGA:Timnas Bola Tangan Indoor dan Pantai Bidik Prestasi di SEAHF

Selama pemeriksaan, peserta akan diminta mengisi kuesioner untuk mengidentifikasi adanya gangguan mental atau jiwa.

Meski begitu, skrining ini hanya merupakan langkah awal. Jika ditemukan indikasi gangguan mental, diagnosis lebih lanjut akan diperlukan untuk menentukan jenis gangguan yang dialami.

Menteri Budi mengungkapkan bahwa program ini diproyeksikan menjadi salah satu program terbesar yang pernah dilakukan oleh pemerintah, bahkan lebih besar dari program vaksinasi COVID-19. Cakupan program ini diharapkan bisa menjangkau hingga 280 juta jiwa di seluruh Indonesia.

"Pemeriksaan ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat. Kami berharap dengan adanya program ini, lebih banyak orang dapat mengakses layanan kesehatan mental dengan mudah dan gratis," kata Menkes Budi.

BACA JUGA:NBA Pertimbangkan Perubahan Durasi Pertandingan

BACA JUGA:Ririn Dwi Ariyanti dan Jonathan Frizzy Dikabarkan Tunangan

Program skrining kesehatan mental ini rencananya akan dimulai pada bulan Februari 2025, meskipun tanggal resmi pelaksanaannya masih akan dibahas lebih lanjut dengan Presiden dan pemerintah daerah. (*)


Kategori :