Lokasi itu dipakai setelah mahasiswa ditolak menggelar mimbar bebas di dalam kampus STISIP Yuppentek.
Padahal proses izin sudah dilakukan, tapi H-1, pihak yayasan menolak kampusnya dijadikan lokasi acara mimbar bebas.
"Kami menduga ini ada pihak-pihak tertentu yang melakukan intimidasi dan penggembosan di acara mimbar bebas. Ini bukti pembungkaman terhadap sikap kritis mahasiswa dan pembungkaman kebebasan berekspresi dan berpendapat mahasiswa dan rakyat," tandasnya.
Dalam mimbar bebas tersebut, mahasiswa meneriakkan pekik perjuangan; lawan tirani, lawan politik dinasti dan lawan pelanggar HAM. (*)
Kategori :