SUNGAIPENUH – Dalam rangka memperingati Hari Kartini Tahun 2025, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Sungai Penuh menggelar serangkaian lomba yang meriah dan penuh semangat. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Nasional ini meliputi Lomba Peragaan Busana Batik, Fashion Show antar SKPD, serta Lomba Lagu Daerah.
Acara dibuka secara resmi oleh Wali Kota Sungai Penuh, Alfin, SH, didampingi oleh Ketua TP PKK, Sri Kartini Alfin, yang juga merupakan Pembina DWP Kota Sungai Penuh.
Suasana acara tampak meriah dengan penampilan fashion show dari istri-istri pejabat SKPD, anggota organisasi wanita, hingga pertunjukan lagu daerah yang membangkitkan rasa cinta budaya lokal. Aneka corak dan model busana batik khas Kota Sungai Penuh turut diperagakan, memancarkan semangat kreativitas dan pelestarian budaya.
Dalam sambutannya, Sri Kartini Alfin menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar memperingati Hari Kartini, namun juga menjadi sarana mempererat solidaritas antaranggota DWP serta menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah.
BACA JUGA:Harga Pinang di Bungo, Meroket Petani di Jujuhan Raup Untung
BACA JUGA:Wujudkan Ruang Publik Religius, Pemda Tebo Siapkan Taman Air Mancur di Masjid Agung
“Perempuan memiliki kekuatan luar biasa untuk berkarya, berkreasi, dan memberi dampak positif bagi kemajuan daerah,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Alfin dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Hari Kartini adalah momen penting untuk mengenang jasa pahlawan nasional R.A. Kartini, yang telah memperjuangkan hak-hak perempuan.
“Melalui peringatan ini, kita tidak hanya mengenang perjuangan Kartini, tetapi juga mendorong semangat emansipasi dan kesejahteraan perempuan di segala bidang,” ujarnya.
Wako Alfin juga mengapresiasi inisiatif DWP dalam menyelenggarakan kegiatan yang sarat nilai budaya. “Dengan kegiatan ini, kita semakin mencintai dan melestarikan budaya daerah, termasuk musik dan busana tradisional,” tambahnya.
Peringatan Hari Kartini 2025 ini menjadi ajang yang tidak hanya menggugah semangat emansipasi, tetapi juga memperkuat kecintaan terhadap budaya lokal di tengah masyarakat Kota Sungai Penuh. (sap/ira)