Pola asuh orang tua memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian dan masa depan anak.
Salah satu gaya pengasuhan yang sering menjadi topik perbincangan adalah pola asuh otoriter. Atau populer disebut sebagai strict parents.
Pola itu dicirikan oleh aturan ketat, kontrol tinggi, serta ekspektasi besar terhadap anak. Meskipun bertujuan baik, metode itu memiliki dampak positif maupun negatif terhadap perkembangan anak.
Apa Itu Pola Asuh Strict Parents?
Pola asuh otoriter atau strict parenting adalah metode mengasuh anak yang menekankan kedisiplinan, kepatuhan terhadap orang tua, dan pengawasan ketat terhadap anak. Ciri utamanya antara lain:
BACA JUGA:Coffee Rave, Tetap Ngopi Sembari Party
BACA JUGA:4 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Asam Lambung
1. Aturan Ketat dan Tidak Fleksibel
Orang tua menetapkan banyak aturan tanpa menyediakan ruang diskusi atau penyesuaian antara anak dan orang tua.
2. Ekspektasi Tinggi dan Mengontrol Anak Secara Berlebihan
Anak diharapkan selalu berprestasi tinggi, sementara kebebasan dalam membuat keputusan sering kali dibatasi.
3. Mendisiplinkan Anak dengan Hukuman
Hukuman verbal maupun fisik digunakan sebagai alat utama untuk mendisiplinkan, tanpa menggunakan metode yang mendidik atau suportif.
Sisi Positif dari Pola Asuh Strict Parents
Meskipun cenderung dianggap kaku, terdapat beberapa manfaat dari pendekatan itu: